Jabar Siaga Darurat Bencana, KAI Tingkatkan Kewaspadaan

- Rabu, 10 November 2021 | 17:01 WIB
Lokomotif dan gerbong kereta api mulai 1 Agustus 2021, terdapat kucing atau hiasan stiker berdesain khusus (livery) dalam rangka tentang HUT Kemerdekaan ke-76 RI. (DOK. PT Kereta Api Indonesia (KAI) )
Lokomotif dan gerbong kereta api mulai 1 Agustus 2021, terdapat kucing atau hiasan stiker berdesain khusus (livery) dalam rangka tentang HUT Kemerdekaan ke-76 RI. (DOK. PT Kereta Api Indonesia (KAI) )

BANDUNG, suaramerdeka.com - Pemprov Jabar menetapkan Siaga Darurat Bencana atas ancaman banjir dan longsor selama musim penghujan hingga April 2022.

Di saat bersamaan, PT KAI Pusat meningkatkan kewaspadaan atas potensi gangguan operasional akibat cuaca ekstrim.

"Status siaga darurat itu berlaku untuk semua kabupaten dan kota terhitung sejak tanggal 15 Oktober 2021 hingga 30 April 2022."

"Dan itu dapat diperpanjang ataupun diperpendek sesuai kebutuhan penyelenggaraan penanganan darurat bencana di lapangan," kata Gubernur Jabar, Ridwan Kamil dalam keterangannya, Rabu, 10 November 2021.

Baca Juga: Squid Game Lepas Tahta, Peringkat Hometown Chachacha di Netflix jadi Sorotan

Untuk itu, pihaknya sudah menginstruksikan BPBD dan juga kepala daerah dalam kesiagaan penuh dalam menghadapi potensi bencana di musim penghujan.

"Musim penghujan biasanya mengakibatkan dua potensi kebencanaan, satu banjir yang sering kita lihat, kedua adalah longsor biasanya di daerah yang miring,” katanya.

Dia pun meminta masyarakat Jabar untuk menjaga kebersihan saluran air termasuk selokan yang berada di lingkungan sekitar serta tidak membuang sampah sembarangan.

“Khusus banjir saya mengimbau masyarakat, karena sebagian dari potensi banjir datang dari sampah yang bikin mampet di gorong-gorong di saluran oleh sampah, mari kita jaga kebersihan, kurangi potensi banjir dengan kitanya disiplin,” katanya.

Baca Juga: Fokus Pra Porprov 2022, KONI Kota Magelang Bidik 10 Besar

KAI Siaga

Terpisah, PT Kereta Api Indonesia (Persero) juga semakin meningkatkan kewaspadaan menghadapi curah hujan yang semakin meningkat.

Berbagai langkah antisipatif dilakukan untuk meminimalisasi gangguan terhadap perjalanan kereta api seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.

Upaya antisipasi tersebut di antaranya dengan menyiagakan petugas khusus di titik-titik rawan.

Baca Juga: Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun Dimulai di Tahun 2022, Menkes: Butuh 58,7 Juta Dosis

Halaman:

Editor: Rosikhan Anwar

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X