Peringatan Hari Pahlawan, Sosok Tan Malaka Pencetus Nama Republik Indonesia Ini Menginspirasi

Pada waktu itu ia diberikan dua pilihan oleh keluarganya untuk memilih gelar Datuk Tan Malaka atau dijodohkan dengan perempuan pilihan keluarganya.

Awalnya Tan Malaka muda menolak kedua pilihan tersebut, namun setelah dipaksa oleh kedua orang tuanya, maka ia memilih untuk memiliki gelar Datuk Tan Malaka.

Baca Juga: Ormas Expo 2021: Pemuda Panca Marga Menaungi Putra-Putri Anak Cucu Veteran

Tan Malaka muda berpikir bahwa proses perjalanan hidupnya masih panjang, sehingga ia tidak mau mimpi-mimpinya untuk mencerdaskan masyarakat pribumi harus dihentikan oleh sebuah hubungan rumah tangga.

Sejak saat itu Sutan Datuk Ibrahim dikenal dengan nama Tan Malaka.

Gelar Datuk Tan Malaka diperolehnya pada tahun 1913. Kemudian, Tan Malaka terbang ke negeri Belanda.

Pada saat itulah dimulainya perjalanan panjang Tan Malaka untuk belajar dan berkecimpung mendalami ideologi marxis-komunis.

Sebelumnya, keluarga Tan Malaka menolak untuk mengizinkannya melanjutkan pendidikan ke Belanda.

Baca Juga: Meriahkan Hari Pahlawan, Simak 5 Quote Para Pahlawan Berikut Ini. Dari Diponegoro hingga Bung Tomo

Hal itu dilatarbelakangi oleh keterbatasan ekonomi keluarga. Akan tetapi, setelah mendapatkan bantuan dari gurunya, akhirnya pihak keluarga mengizinkannya.

Tan Malaka lalu banyak mempelajari ideologi kiri di sana selama kurang lebih 6 tahun.

Ia sadar bahwa masyarakat Indonesia perlu membuka dan mengubah cara pandang untuk merdeka.

Berdasarkan pengalaman ilmu di Belanda, Tan Malaka kembali ke tanah air pada tahun 1919 dan menjadi seorang guru di sebuah perkebunan buruh kontrak di Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatera Utara.

Latar belakang guru yang dimilikinya, membuat Tan Malaka berkeinginan untuk membantu masyarakat Bukit Tinggi.

Baca Juga: Vanessa Angel Tunjuk Ayah Jadi Ahli Waris Asuransi Jiwa, Doddy Sudrajat: Saya Terharu

Tan Malak ingin agar masyarakat menjadi cerdas dengan tetap berdasar pada identitas asli mereka.