BANDUNG, suaramerdeka.com - Tak ingin bencana hidrometeorologi menganggu rutinitas operasional, PT KAI Daop 2 Bandung menegaskan kesiapannya dalam mengamankan jalur kereta api di tengah tren penumpang yang menggeliat selepas penurunan kasus Covid-19.
Operator plat merah itu tak mau penumpangnya khawatir dengan memastikan keselamatan, keamanan dan kenyamanan perjalanan KA menjadi prioritas utama seluruh jajarannya.
Hal ini tak terlepas dari karakteristik trek yang khas, karena dominan membelah perbukitan.
Baca Juga: Masuk Musim Hujan, Ini Tips Terhindar dari Flu dan Batuk
"Treknya memang menantang, butuh kerja ekstra dalam pengamanannya terutama guna menunjang operasional kereta api yang aman, lancar dan terkendali, ini jadi komitmen jajaran," kata Jubir Daop 2 Bandung, Kuswardoyo dalam keterangannya, Selasa 9 November 2021.
Sejumlah titik menjadi atensi petugas jalan dan jembatan. Hanya saja, mereka sedikit lebih rileks.
Pasalnya, sejumlah lokasi yang sebelumnya masuk kategori rawan longsor, ambles, dan banjir berkurang setelah dilakukan perbaikan.
Baca Juga: Romo Budi: Antarumat Beragama Perlu Menghargai Perbedaan
Pada 2020, BUMN transportasi itu mencatat 44 titik rawan di jalur KA di antaranya karena faktor alam dan pengaruh keamanan lingkungan.
Dalam perkembangannya, ternyata jumlahnya berkurang menjadi 39 lokasi. Di antaranya di jalur yang relatif sepi perjalanan.
"Itu di antaranya di petak Cipatat-Tagog Apu antara Padalarang-Cianjur di Km 126 yang sebelumnya rawan longsor, kemudian Padalarang-Cimahi Km 142 lintas Bandung-Jakarta yang juga rawan gerakan tanah, itu sudah bisa diantisipasi," katanya.
Baca Juga: Konsumsi Bawang Putih Mentah Pagi Hari, Bikin Bau Tapi Kaya Manfaat Lho!
Titik-titik yang harus dipantengi karena dilewati KA utama di antaranya, selain Padalarang-Cimahi adalah antara petak jalan rel Purwakarta- Ciganea di Km 106-108 karena rawan longsor dan amblesan. Demikian pula Sasaksaat- Cilame di Km 147 -149.
Kemudian Padalarang-Cimahi di Km 144-145 akibat rawan longsor dan pohon tumbang. Sedangkan untuk lintas timur, Bandung-Yogyakarta mencakup petak jalan rel Cimekar - Rancaekek di Km 171-172 yang rawan banjir, Banjar-Karangpucung di Km 301 dan 303 gegara rawan longsoran termasuk batu.
Artikel Terkait
Awas! Potensi Bencana Hidrometeorologi Mengancam Jelang Puncak Musim Hujan
Bencana Hidrometeorologi Mengintai, Ini Arahan Kesiapsiagaan BNPB pada BPBD
Mewaspadai Bencana Hidrometeorologi
BMKG: Waspada Bencana Hidrometeorologi seperti Banjir, Angin Kencang dan Tanah Longsor
Angka Bencana Hidrometeorologi Jateng Tinggi, Bentuk Relawan Tanggap Bencana di Tingkat RT
Pengelolaan DAS Signifikan dalam Pengendalian Bencana Hidrometeorologi
Pengelola Wisata di Sleman Waspada Ancaman Bencana Hidrometeorologi