BANDUNG, suaramerdeka.com - BPS tak menampik bahwa data miliknya yang disajikan tak jarang tak langsung dipahami masyarakat.
Perlu ada ikhtiar untuk menyajikan data tersebut secara ringan sehingga bisa dimaknai secara utuh.
"Kasus pertumbuhan 7 persen pada triwulan kedua tahun ini misalnya, itu jadi heboh, kok bisa di zaman seperti ini (pandemi Covid-19), jadinya misleading," kata Kepala BPS Jabar, Diah Anugrah Kuswardani pada giat urgensi data di Bandung, Selasa 9 November 2021.
Baca Juga: Pemalang Optimistis Capai 50 Persen Vaksinasi dalam Seminggu
Menurut dia, respon seperti itu tak bisa dielakan mengingat pemahaman yang berbeda dalam memaknai data.
Di sisi lain, pihaknya pun menyadari bahwa data-data yang disajikan pihanya kadang terlalu serius, sangat statistik sehingga sulit dipahami.
"Perlu upaya untuk membumikan sajian data-data itu dengan kalimat yang lebih mudah disampaikan tanpa meninggalkan makna yang ingin disampaikan," jelasnya.
Dalam kaitan itu, Jubir BPS Pusat Eko Oesman menambahkan bahwa pihaknya sangat menyadari kondisi tersebut.
Baca Juga: Mengenang Pengorbanan Para Pahlawan, Ini Pesan Soekarno-Hatta untuk Pemuda Pemudi Indonesia
Karena itu, dengan mengoptimalkan keberadaan sosial media (sosmed).
Di antaranya mereka merambah Tiktok. Diharapkan, konten-konten singkat dengan kemasan pesan sesimple mungkin di aplikasi tersebut bisa menjembatani gap antara pesan yang ingin disampaikan yang kadang njlimet dengan istilah yang mudah dipahami bisa terpecahkan.
Menurut dia, pihaknya pun tengah mempertimbangkan materi sederhana lainnya guna menghadirkan data yang mampu diserap dengan gampang oleh masyarakat seperti dengan memanfaatkan Youtube.
Baca Juga: MUI Kecam YouTuber Pembuat Konten Memanggil Arwah Vanessa Angel
"Karena melihat materi sejenis, kita rasanya bisa. Bagaimana rumus statistik, data-data BPS disajikan dengan menarik. Tak perlu pemandunya kece badai, tapi kita lebih menjawab apa yang dibutuhkan," katanya.
Artikel Terkait
Jumlah Penduduk Indonesia 271,3 Juta Jiwa, BPS: Selaras dengan Sensus Penduduk 2020
BPS Jateng Catat Deflasi -0,17 Persen Juni 2021, Penurunan Harga Komoditas Ini Penyebabnya
BPS: Jumlah Penduduk Miskin Jateng Maret 2021 Turun 10,18 Ribu Orang
BPS Segera Realisasikan Pojok Statistik Kampus, Bantu Akses Data Dosen dan Mahasiswa
BPS Catat Potensi Produksi Padi 2021 Capai 55,27 Juta Ton