BUMIAYU, suaramerdeka.com -Perjalanan kereta api (KA) jalur Cirebon-Purwokerto, Selasa (12/1), mulai pukul 10.50 kembali normal. Sebelumnya, jalur tersebut lumpuh menyusul putusnya jembatan di Km 305+5/6 jalur hulu Linggapura-Bumiayu, tepatnya di Dukuh Timbang, Desa/Kecamatan Tonjong, Brebes, Senin (11/1) petang. Perjalanan KA di jalur tersebut normal setelah PT KAI memfungsikan jembatan jalur hilir untuk lintasan semua kereta api. Jembatan hilir berada di sebelah jembatan hulu yang putus akibat diterjang banjir di Sungai Glagah. KA Bengawan dari Pasar Senen tujuan Solo menjadi kereta api pertama yang melintas pada pukul 10.50. Kemudian disusul KA Joglosemarkerto tujuan Semarang pada pukul 11.26. Pelaksana Harian Humas PT KAI Daop V Purwokerto Suyud Harjanto mengatakan, kondisi jembatan jalur hilir yang sekarang digunakan untuk lintasan kereta api dipastikan aman.
”Sudah dilakukan pemeriksaan dan uji coba dengan kereta api luar biasa. Tadi KA Bengawan dan Joglosemarkerto sudah melintas lancar meskipun kecepatan saat melintas di jembatan dibatasi 20 kilometer per jam,” jelasnya. Dengan melintasnya dua kereta api tersebut, Suyud menegaskan bahwa jalur KA antara Cirebon-Purwokerto yang sebelumnya sempat lumpuh, kini sudah kembali normal. Pihaknya juga memastikan tidak ada perubahan jadwal keberangkatan maupun kedatangan kereta. ”Sebelumnya ada perjalanan kereta yang dialihkan. Tapi sekarang sudah normal. Kami gunakan jembatan jalur hilir untuk semua perjalanan kereta,” katanya. Lebih lanjut Suyud menjelaskan, jembatan jalur hulu putus setelah salah satu pilarnya ambruk dihantam banjir Sungai Glagah pada Senin (11/1) petang. Jembatan yang ambruk tersebut merupakan jembatan hulu yang digunakan untuk perjalanan KA dari arah Jakarta ke Surabaya. ”Sementara jembatan hilir di sebelahnya tidak terdampak. Kami pastikan aman,” ujarnya.
Suyud juga menegaskan pemantauan dan pengawasan tetap dilakukan selama 24 jam. Di bawah jembatan ada posko yang dijaga petugas. PT KAI, lanjutnya, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, khususnya pengguna jasa kereta api dengan pengalihan jalur atau keterlambatan perjalanan. Terkait penanganan jembatan hulu yang putus, Suyud belum bisa menjelaskan. ”Saat ini, kami fokus pada kelancaran perjalanan kereta api dulu,” ucapnya. Sebelumnya, Bupati Brebes Idza Priyanti juga meninjau jembatan yang putus tersebut tersebut. Dia meminta masyarakat tidak beraktivitas di sekitar lokasi jembatan. ”Jangan beraktivitas di sungai sekitar jembatan karena hujan yang terus menerus sewaktu-waktu bisa memicu banjir bandang,” pintanya.
Memutar
Sementara itu, sejumlah KA rute Jakarta-Solo atau yang melewati Kota Solo terpaksa memutar melalui Semarang-Gundih, baru ke Solo. ”Akibatnya, perjalanan KA itu terlambat beberapa menit,” kata Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta Supriyanto. Kereta yang terdampak antara lain KA Argo Lawu Gambir - Solo terlambat 25 menit dari jadwal pukul 05.28, KA Gajayana relasi Gambir - Malang masuk Solo pukul 05.48 terlambat 213 menit dari jadwal 02.54, KA Mataram relasi Pasar Senen - Solo Balapan yang masuk Solo pukul 06.27 terlambat 37 menit. Adapun KA Ranggajati relasi Cirebon - Jember memutar dari Cirebon - Semarang - Gundih - Solo Balapan. ”Penumpang KA Ranggajati dari Yogyakarta - Klaten diangkut KA Prameks menuju Solo Balapan,” katanya. Putusnya jembatan di Brebes juga mengakibatkan frekuensi perjalanan KA di wilayah PT KAI Daop 2 Bandung mendadak tinggi. ”Sejumlah KA harus mengubah pola perjalanan melewati wilayah operasional kami,” kata Jubir PT KAI Daop 2 Kuswardoyo.
Berdasarkan data di pusat kendali, tujuh KA penumpang dan satu KA Barang Parcel Tengah relasi Malang -Jakarta Gudang melintasi Stasiun Banjar- Bandung-Cibungur dan sebaliknya sebelum masuk jalur ganda Cikampek-Jakarta KA-KA yang melintas itu adalah KA Gajayana relasi Malang -Gambir, KA Argo Dwipangga relasi Solo Balapan- Gambir, KA Bengawan relasi Purwosari-Pasarsenen, KA Senja Utama Solo relasi Solo Balapan-Pasar Senen, KA Jayakarta relasi Surabaya Gubeng-Jakarta Kota, KA Bima relasi Surabaya Gubeng-Gambir, dan KA Progo relasi Pasar Senen-Lempuyangan. Kendati ada yang dialihkan, melintasnya KA-KA itu di wilayahnya tak mengganggu jadwal perjalanan KA reguler. ”Sejauh ini tidak menggangu keberangkatan dan kedatangan perjalanan KA di wilayah Daop 2 Bandung,” kata Kuswardoyo. Dia menambahkan bahwa pengalihan itu bersifat sementara sambil menunggu perbaikan jembatan. (H51,dwi,G8-19)