Pencarian Black Box Terkendala Lumpur

- Selasa, 12 Januari 2021 | 01:27 WIB
SM/basarnas.go.id : PERIKSA KANTONG : Sejumlah petugas Basarnas dan Kedokteran Kepolisian (Dokpol) Polri memeriksa kantong jenazah salah satu korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang ditemukan Tim SAR setelah diturunkan dari KN SAR Basudewa di Posko JICT 2, Jakarta, Senin (11/1). (39)
SM/basarnas.go.id : PERIKSA KANTONG : Sejumlah petugas Basarnas dan Kedokteran Kepolisian (Dokpol) Polri memeriksa kantong jenazah salah satu korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang ditemukan Tim SAR setelah diturunkan dari KN SAR Basudewa di Posko JICT 2, Jakarta, Senin (11/1). (39)

JAKARTA, suaramerdeka.com - Kendati telah berhasil mendeteksi keberadaan kotak hitam (black box) pesawat Sriwijaya Air SJ182, namun hingga Senin (11/1) sore tim SAR gabungan belum bisa melakukan evakuasi terhadap piranti tersebut. Selain lumpur, arus ombak yang ada bawah perairan disebut-sebut menjadi kendala. Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito mengatakan, sinyal emergency sudah dipancarkan black box Sriwijaya Air SJ182. Untuk mendukung pencarian, Basarnas juga sudah mengerahkan KN SAR Basudewa. ”Kami perkuat dengan mengirim KN SAR Basudewa, peralatan tambahan dari KNKT maupun Basarnas untuk melaksanakan pencarian yang lebih intensif lagi,” kata Bagus Puruhito, Senin (11/1). KRI Rigel dikatakannya, telah mendeteksi sinyal emergency black box yang dipancarkan dari dua lokasi. Namun, memang ada kendala dalam pencariannya.

”Titik sudah ditemukan oleh KRI Rigel. Ada dua yaitu mereka berjarak sekitar 150 sampai 200 meter. Namun, ini kan di bawah. Kalau dengan arus dan segala macam, bisa tertutup lumpur, atau bergeser. Nah, kesulitannya di situ,” ujar Bagus. Kemudian, lanjutnya, cuaca di lokasi perairan Kepulauan Seribu juga tak bersahabat karena hujan lebat pada Minggu, 10 Januari 2021. Hingga hari ketiga pencarian Senin (11/1), Basarnas telah menerima 19 kantong berisi bagian tubuh korban. ”Sampai hari ini yang sudah kita temukan tadi malam saya katakan 18 kantong jenazah yang berisi atau berupa body part atau potongan tubuh korban. Hari ini kita datang lagi satu kantong jenazah,” ujar Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Purnawirawan Bagus Puruhito. Maka, total sudah ada 19 kantong berisi bagian tubuh diduga korban Sriwijaya Air SJ182 yang diamankan Basarnas. Selain itu, Basarnas telah menerima sepuluh kantong yang berisi puing-puing pesawat Sriwijaya Air SJ182. Untuk sepuluh kantong jenazah dan enam potong pakaian sudah diserahkan kepada DVI Polri dan sedang diproses untuk identifikasi.

Maksimalkan Pencarian

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan pemerintah memaksimalkan pencarian dan penanganan jenazah korban pesawat Sriwijaya SJ 182. Hal tersebut ditegaskan Menhub seusai mendatangi Posko Crisis Center bagi Keluarga Korban, di Terminal 2D Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (11/1). ”Tadi kami telah mengadakan pertemuan dengan keluarga korban untuk menyampaikan upaya pemerintah memaksimalkan pencarian dan selanjutnya akan memberikan santunan kepada pihak keluarga korban. Harapannya pertemuan itu memberikan rasa aman dan kepastian bagi keluarga korban bahwa mereka mendapatkan layanan yang baik,” ujar Menhub Budi. Menhub Budi menjelaskan, domisili korban dari SJ 182 bukan hanya berasal dari Jakarta dan Pontianak, namun dari 24 kabupaten/kota di Jabar, Jateng, Bangka dan lainnya. Mereka berharap segera mendapatkan kepastian atas kondisi dari keluarganya yang merupakan penumpang dari pesawat Sriwijaya. ”Saya sampaikan kepada Jasa Raharja dan Sriwijaya Air untuk memberikan layanan yang baik, termasuk ada permintaan dari keluarga korban agar korban dapat dimakamkan di asal kota masing-masing,” ungkap Menhub. Sementara itu, Direktur Utama Jasa Raharja Budi Raharjo menyampaikan pihaknya telah menghubungi dan mendatangi 62 keluarga korban penumpang SJ 182. Ia mengatakan, apabila persyaratan administrasi sudah dipenuhi dan telah keluar hasil resmi dari RS Polri terkait identitas korban, maka santunan akan segera diporses dan diberikan kepada ahli waris korban. Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Irwin Jauwena juga memastikan telah menyiapkan fasilitas penginapan di hotel berikut dengan family assistant, dan akan memenuhi kebutuhan keluarga korban hingga ditemukannya para korban penumpang SJ 182. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Rusdi Hartono, Senin (11/1) petang mengatakan, Tim DVI mengerahkan sebanyak 306 personel untuk mengidentifikasi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Tim DVI ini berasal dari personel Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Tentara Nasional Indonesia (TNI) Kementerian Kesehatan, dan Ikatan Dokter Ahli Forensik Indonesia. Hingga Minggu (10/1) sore, pihaknya telah menerima sampel DNA dari 21 keluarga korban Sriwijaya Air SJ- 182, dan sebanyak tujuh kantong jenazah dari tim Basarnas. ”Mulai Senin (11/1) Tim DVI akan memulai tugas untuk melakukan identifikasi dari 7 kantong jenazah,” katanya Rusdi Hartono. (bn,dtc-64)

Editor: Teguh Wirawan

Tags

Terkini

X