SEMARANG, suaramerdeka.com - Cuaca yang sedang tidak menentu di Indonesia menyebabkan berbagai macam bencana alam, salah satunya angin puting beliung.
Angin puting beliung merupakan angin yang berputar dalam kecepatan 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus selama kurang lebih 5 menit.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) angka kejadian angin puting beliung mencapai angka 21 persen dari total seluruh bencana alam yang terjadi di Indonesia.
Angin puting beliung biasa terjadi pada siang atau sore hari, namun bisa juga terjadi pada malam hari dan lebih sering terjadi pada saat musim peralihan.
Karena angin puting beliung kerap kali terjadi di Indonesia, maka penting untuk mengetahui keselamatan diri saat terjadi bencana angin puting beliung.
A.Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
Angin puting beliung terjadi karena peristiwa yang cukup sederhana, yaitu adanya tumbukan udara panas dan dingin yang kemudian membentuk awan Cumulonimbus (Cb).
Bencana yang sering terjadi saat musim pancaroba ini muncul pada siang hari di udara pengap serta awan hitam berkumpul.
Awan hitam tersebut terkena radiasi matahari dan berubah vertikal.
Artikel Terkait
Permukiman Warga Kabupaten Batu Bara Diterjang Angin Puting Beliung, Tak Ada Korban Jiwa
Bupati Eisti'anah Bantu Korban Puting Beliung
Rumah Rusak Diterjang Angin Puting Beliung, Warga 4 Desa Terima Bantuan
Puting Beliung Masih Intai Blora, Bupati Wanti-wanti Masyarakat