JAKARTA. suaramerdeka.com - Penurunan harga polymerase chain reaction (PCR) perlu diikuti ketersediaan pasokan yang memadai.
Tingginya Permintaan untuk tes PCR jadi jalan menekan harga adalah dengan memastikan adanya pasokan yang mencukupi untuk memenuhi permintaan pasar.
“Kebijakan mematok harga tes PCR hanya akan efektif kalau pasokan berlimpah dan semua komponen biaya diketahui oleh pemerintah."
"Terlalu tingginya harga patokan dapat membatasi jumlah konsumen. Tetapi kalau harga terlalu rendah, supplier bisa mundur sehingga terjadi kelangkaan atau bahkan terbentuknya pasar gelap,” jelas Associate Researcher Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Andree Surianta.
Baca Juga: Pegiat HAM Khawatir Turki Gunakan Interpol Pulangkan Aktivis di Luar Negeri
Karena Indonesia tidak memproduksi PCR sendiri dan ketersediaan sepenuhnya berasal dari impor, perlu ditinjau apakah kondisi tingginya harga terjadi karena jumlah importir yang terlalu sedikit.
Dengan adanya dominasi swasta pada impor PCR, pelibatan BUMN sebagai importir bisa saja mengendalikan harga.
Tetapi ini bukan solusi terbaik karena mengikuti harga patokan pemerintah tidak serta merta membuat mereka tidak merugi.
Pengambilalihan oleh BUMN juga dapat meningkatkan resiko disrupsi dan bottleneck karena jalur masuk pasokan menjadi sempit.
Baca Juga: Sah! Facebook Resmi Ganti Nama jadi Meta, Mark Zuckerberg Ungkap Makna dari Simbolnya
“Harga bisa saja kelihatan murah, tetapi tiba-tiba tidak ada stok kalau jalur yang cuma satu itu terdisrupsi. Malah kita perlu lebih banyak importir untuk mengurangi risiko disrupsi dan menekan harga,” tandasnya.
Andree menyebut pemerintah perlu terbuka tentang komponen yang ada di dalam harga karena ketiadaan informasi yang jelas tentang komponen harga akan mempersulit penilaian efektivitas kebijakan ini.
Untuk itu, menjadi penting untuk memperhatikan reaksi pasar. Jika setelah harga dipatok malah banyak lab yang tidak menawarkan PCR lagi atau terjadi kelangkaan PCR, berarti harga tersebut tidak bisa menutupi biaya lab.
Solusi paling aman adalah menambah pasokan dengan memperbanyak jalur impor.
Untuk jangka menengah dan panjang, solusi yang dibutuhkan adalah menarik investasi pada manufaktur alat kesehatan dalam negeri.
Artikel Terkait
Banyak Dikeluhkan Masyarakat, Tingginya Harga Tes PCR Diminta Dikaji Kembali
Pakar Minta Presiden Jokowi Kebijakan Tes PCR bagi Calon Penumpang Pesawat Ditata Ulang
Harga Tes PCR Telah Diturunkan, Masyarakat Masih Protes
Harga RT-PCR Turun, Kemenkes: Hasil Keluar Maksimal 1x24Jam
Tanggapi Petisi Tes PCR Change.org, Prof Wiku: Kebijakan Masa Pandemi Dinamis