suaramerdeka.com - Hari Sumpah Pemuda jatuh setiap tanggal 28 Oktober. Hari Sumpah Pemuda identik dengan ikrar para pemuda Indonesia atas tanah air Indonesia, bangsa Indonesia, dan bahasa Indonesia.
Dimana Sumpah Pemuda ini didapat pada saat kongres pemuda kedua pada tahun 2021 di Batavia atau kini disebut Jakarta.
Yang naskah aslinya disimpan dalam Museum Sumpah Pemuda.
Dalam naskah aslinya dapat dilihat terdapat ejaan yang memiliki perbedaan yang cukup unik dari ejaan yang kita ketahui sekarang, seperti ejaan /u/ diganti oleh /oe/, ejaan /j/ diganti /dj/.
Baca Juga: Jaga Kearifan Lokal, Sejumlah Desa Gelar Acara Budaya Meski Pandemi
Ejaan ini merupakan ejaan pertama yang muncul dalam bahasa Indonesia.
Ejaan ini bernama ejaan van Ophuijsen, dimana pencetusnya adalah Charles Adriaan van Ophuijsen.
Lalu siapa sebenarnya Charles Adriaan van Ophuijsen ini? Berikut ini biografi singkatnya.
Charles Adriaan van Ophuijsen merupakan nama panjang dari seorang sarjana bahasa Melayu.
Baca Juga: Jaga Kearifan Lokal, Sejumlah Desa Gelar Acara Budaya Meski Pandemi
Ia merupakan warga berkebangsaan Belanda yang pernah menulis buku mengenai bahasa Batak dan Minangkabau.
Pada tahun 1896, ia mendapat tugas oleh Pemerintah Belanda untuk menstandarisasikan aksara Latin untuk bahasa Melayu.
Dengan dibantu oleh Engku Nawawi gl. St. Makmur dan M. Taib St. Ibrahim, ia menghasilkan sebuah buku yang berjudul Kitab Logat Melajoe.
Buku berjudul Kitab Logat Melajoe ini diterbitkan pada tahun 1901
Baca Juga: 550 Atlet Ikuti Tes Kesehatan, KONI Kota Semarang: Persiapan Gelaran Porprov 2022
Artikel Terkait
Pameran Tokoh Pers 'Lawan' di Balik Sumpah Pemuda Semarakkan Hari Sumpah Pemuda 2021
Para Tokoh di Balik Lahirnya Sumpah Pemuda, WR Supratman Ikut Hadir dalam Kongres
Mohammad Yamin Sang Pelopor: Rumusan Resolusi yang Elegan itu Bernama Sumpah Pemuda
Wajib Tahu! Ini Arti Penting Sumpah Pemuda Bagi Bangsa Indonesia
Ini Profil Soegondo Djojopuspito, Ketua Kongres Sumpah Pemuda