suaramerdeka.com – Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober merupakan hari dimana para pemuda pada masa penjajahan Belanda menyatukan keyakinan mereka akan tumpah darah, bangsa dan bahasa persatuan.
Keyakinan itulah yang kemudian menjadi asas untuk segera mewujudkan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Peringatan Sumpah Pemuda setiap 28 Oktober merupakan keputusan Presiden Soekarno pada 16 Desember 1959 melalui Keputusan Presiden (Keppres) No. 316 Tahun 1959 tentang Hari-Hari Nasional yang Bukan Hari Libur.
Baca Juga: Kelompok UKM di Sleman Didorong Bentuk Koperasi
Kongres Pemuda II 1928 dilaksanakan setelah Kongres Pemuda I yang diadakan 1926 gagal dalam upaya mewujudkan cita-citta persatuan pemuda.
Kongres tersebut juga didorong oleh berbagai peristiwa antara lain, pemberotakan PKI yang gagal, munculnya pergerakan pemuda kooperatif dan nonkooperatif, hingga berdirinya partai-partai politik dari tahun 1927.
Kongres Pemuda II 1928 yang diselenggarakan di Gedung Oost Java dihadiri oleh utusan organisasi-organisasi pemuda di tanah air.
Baca Juga: Kangen Wisata Edukasi? Yuk Ikutan Virtual Tour Rori di Museum Sumpah Pemuda
Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI), Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Jong Islamieten Bond, Pemuda Indonesia, Jong Celebes, Jong Ambon, Katholikee Jongeline Bond, Pemuda Kaum Betawi, dan Sekar Rukun merupakan organisasi yang menghadiri kongres.
Tak ketinggalan beberapa perwakilan dari Peranakan Tionghoa di Indonesia. Seperti, Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok dan Tjio Dijen Kwie.
Artikel Terkait
Selain Persatuan, Ini Nilai-nilai Luhur yang Terkandung dalam Sumpah Pemuda
Hari Sumpah Pemuda, Ini Isi Pidato Presiden Soekarno Tahun 1956
Sempat Berubah Beberapa Kali, Ini Transformasi Teks Sumpah Pemuda
Ini Ciri Khas Ejaan Van Ophuijsen yang Digunakan dalam Teks Sumpah Pemuda
Kangen Wisata Edukasi? Yuk Ikutan Virtual Tour Rori di Museum Sumpah Pemuda
Pameran Tokoh Pers 'Lawan' di Balik Sumpah Pemuda Semarakkan Hari Sumpah Pemuda 2021