Pencetus Hari Santri, Simak Biografi KH. Hasyim Asy’ari Berikut

suaramerdeka.com – Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) telah ditetapkan pada tanggal 22 Oktober setiap tahunnya.

Penetapan peringatan Hari Santri ini dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada 2015 lalu di Masjid Istiqlal Jakarta.

Maksud dari penetapan Hari Santri Nasional ini adalah untuk mengingat dan meneladani semangat jihad para santri merebut serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang digelorakan para ulama.

Baca Juga: Kilas Balik Tragedi Bintaro 19 Oktober 1987, Catatan Kelam Sejarah Perkeretaapian Indonesia

Tanggal 22 Oktober dipilih karena kala itu terjadi peristiwa sejarah di mana Pahlawan Nasional KH. Hasyim Asy’ari membacakan seruan yang berisikan perintah kepada umat Islam untuk melakukan perlawanan kepada tentara sekutu yang ingin mengambil kembali Indonesia.

Hasyim Asy’ari menyebut bahwa aksi perlawanan ini merupakan bentuk jihad yang dapat dilakukan oleh umat Islam, khususnya bagi para santri bersama dengan para ulama.

Pemerintah Indonesia mengakui secara resmi atas peran besar umat Islam dalam perjuangan yang mempertahurkan hidup dan mati itu.

Baca Juga: Gowes Tingkatkan Kebersamaan, Danrem 081/DSJ: Tetap Sehat dan Bugar

Penetapan ini juga sekaligus merevisi catatan sejarah, dimana peran ulama dan kaum santri tidak pernah disebutkan pada masa Orde Baru.

Hasyim Asy’ari merupakan salah satu pahlawan nasional serta tokoh agama yang sangat dihormati.

Berikut merupakan profil KH. Hasyim Asy’ari yang dapat kita pelajari.

KH. Hasyim Asy’ari lahir di Tambakrejo, Jombang pada 14 Februari 1871 dan tutup usia pada 25 Juli 1947.

Baca Juga: Sandiaga Uno: UMKM yang Selama Ini Diidentikan Produk Nggak Berkualitas, Justru Kini Bisa Bersaing

Kiai Hasyim lahir dari pasangan Kiai Asy’ari dan Halimah. Ayahnya, Kiai Asy’ari merupakan pendiri Pesantren Keras di Jombang.

Semasa kanak-kanak, Kiai Hasyim tinggal di lingkungan Pesantren Muslim tradisional Gedang.