JAKARTA, suaramerdeka.com – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama Artificial Intelligence Center Indonesia (AiCI)dan Universitas Indonesia (UI) mengadakan pelatihan vokasi untuk meningkatkan kompetensi guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) negeri di bidang kecerdasan buatan (AI) untuk memenuhi tuntutan revolusi industri 4.0.
Dalam sebuah acara di Depok, awal pekan ini gelombang I dari pelatihan yang akan melibatkan 50 guru kejuruan SMK yang mengajar kompetensi keahlian Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) dari berbagai provinsi se-Indonesia, digelar bersama oleh AiCI, Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI)-Kemendikbud serta FMIPA-UI,
Direktur Mitras DUDI-Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ahmad Saufi mengatakan, pelatihan vokasi yang berbasis link and match dengan kebutuhan industri ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing siswa SMK sebagai SDM unggulan di masa depan. Dalam sambutannya, Ahmad Saufi menyampaikan pentingnya sinergi antar pemerintah dengan lembaga pendidikan dalam meningkatkan kompetensi guru dan murid SMK sebagai SDM Indonesia.
“Saya ingin merasakan adanya aura kerjasama antara institusi besar seperti FMIPA UI dan AICI dengan bapak ibu guru SMK, yang tentu saja harus ditingkatkan kompetensinya agar dapat meningkatkan kemahiran anak didiknya,” ujar Saufi, menekankan bahwa pembangunan SDM adalah prioritas rencana pembangunan jangka menengah pemerintah untuk 2020-2024.
Pelaksanaan pelatihan yang menerapkan protokol kesehatan ketat guna mencegah penyebaran Covid-19, dibagi menjadi dua tahap selama masing-masing enam hari. Sebanyak 21 guru SMK akan mengikuti gelombang pertama dari 28 September - 3 Oktober sedangkan tahap kedua akan diikuti oleh 29 orang dari 5 - 10 Oktober.
Seluruh peserta dari kedua batch ini akan dilatih di kantor AICI di Gedung Lab Riset Multidisplin FMIPA UI – Pertamina, kampus Universitas Indonesia, Depok. Materi pelatihan dari para narasumber akan mencakup teori tentang Pengenalan Mikrokontroler dan Sensor serta kegiatan Kompetisi kecil untuk Robot Transformer dan kompetisi Smart Factory.
Selain pelatihan di AiCI, para guru yang berasal dari seluruh propinsi ini pada Senin malam juga sempat bertanya jawab dan berjejaring dengan Oskar Riandi dan William Irawan, dua CEO startup besutan UMG IdeaLab yang bergerak di bidang kecerdasan buatan.
Direktur AiCI, Baiq Hana Susanti, mengapresiasi dan menyambut baik inisiatif dari Direktorat Mitras DUDI untuk pelatihan vokasi ini dan menekankan pentingnya kecerdasan buatan menjadi kurikulum bagi pelajar dari tingkat dasar sampai menengah atas sebagai baseline persiapan SDM nasional yang kompeten, handal sebagai wirausahawan maupun profesional untuk mengembangkan Indonesia.