Digital Makin Vital, Info Cepat & Akurat Jadi Kunci Mitigasi Gunung Api

- Rabu, 16 September 2020 | 17:15 WIB
Digital Makin Vital, Info Cepat & Akurat Jadi Kunci Mitigasi Gunung Api (istimewa)
Digital Makin Vital, Info Cepat & Akurat Jadi Kunci Mitigasi Gunung Api (istimewa)

BANDUNG, suaramerdeka.com - Massivnya penggunaan teknologi digital harus dioptimalkan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam menunjang aktivitas pengamatan gunung api terutama dalam menyampaikan informasi di saat situasi bergejolak.

Pasalnya, mereka harus bersaing, karena di zaman banjir informasi akibat sosmed, semua informasi bisa jadi rujukan sekali pun materinya bias. PVMBG harus mampu mengemasnya secara lugas sekaligus menjaga tingkat kepercayaan masyarakat.

"Informasi era sekarang harus dijalankan secara mudah, murah, cepat, tapi memuat info sebanyak-banyaknya. Apalagi masyarakat sudah banyak mempunyai perangkat ponsel pintar. Jadi informasinya harus mudah dimengerti apalagi soal bencana," jelas mantan Kepala PVMBG, Surono saat puncak peringatan secara daring "100 Tahun Pemantauan Gunung Api di Indonesia", Rabu (16/9).

Menurut dia, kemampuan menyampaikan infornasi secara lugas sangat diperlukan jajaran PVMBG mengingat masyarakat menginginkan muatan materi yang cepat, tepat, dan akurat, tanpa mengenal ruang dan waktu. Mbah Rono pun menyarankan untuk istilah teknis lebih baik dipergunakan dalam pembahasan internal.

Dia pun merujuk pengalamannya saat memimpin lembaga mitigasi kebencanaan tersebut. Surono pernah memangkas surat penjelasan terhadap aktivitas kebencanaan yang akan jadi pertimbangan kepala daerah dalam mengeluarkan kebijakan.

"Tak lagi berlembar-lembar, cukup 1,5 lembar saja. Notasi-notasi ilmiah itu cukup selesai di antara kita saja. Jangan memberi info yang tak semua tahu. Efeknya ke masyarakat, sehingga cari sumber informasi dari sumber lain, karena materinya memang sulit dipahami," katanya.

Sementara itu, Menteri ESDM, Arifin Tasrif yang hadir secara daring meminta PVMBG terus melakukan modernisasi terhadap peralatan pengamatannya. Hal ini harus dilakukan guna memastikan transmisi data semakin lancar.

"Langkah itu juga untuk menjamin keakuratan data, apalagi ini kan bersifat realtime," katanya sambil menekankan peran tenaga pengamat sebagai garda terdepan dalam penyampaian informasi kepada masyarakat sekitarnya dalam rangka mitigasi. "Pengamat merupakan representasi kehadiran negara, dan sekaligus memberi ketenangan di saat krisis gunung api," imbuhnya

Hanya saja, saat berdialog dengan petugas Pos PGA Rinjani, Lombok, Arifin Tasrif mendapati laporan bahwa CCTV pemantauan di Plawangan, Lombok belum kembali dipasang sejak dua tahun lalu. Modernisasi peralatan itu sejalan dengan permintaan pengamat di samping peningkatan kompetensi.

Kepala PVMBG, Kasbani menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan terobosan dalam penggunaan teknologi di antaranya aplikasi Magma yang memberikan kesempatan bagi masyarakat dalam memantau aktivitas gunung api di sekitarnya.

"Kami melakukan untuk kali pertama, pengukuran gas gunung api melalui drone pada saat aktivitas Gunung Agung. Selain itu, pada 2018, sistem pemantauan kami diganjar apresiasi organisasi dunia sebagai metode terbaik dalam sistem manajemen bencana dan peringatan dininya," jelasnya.

Editor: Nugroho

Tags

Terkini

X