Guru Berperan Penting Tingkatkan Literasi Matematika

- Selasa, 18 Agustus 2020 | 15:48 WIB
Istimewa
Istimewa

JAKARTA, suaramerdeka.com - Pola pembelajaran yang baik dan benar dapat menjadi solusi untuk meningkatkan literasi matematika pada siswa. Pasalnya, kemampuan literasi matematika anak-anak Indonesia masih di bawah rata-rata.

Project Manager Eduversal Mathematics Competition (EMC) 2020, Ade Kiki Ruswandi mengatakan, literasi matematikan sejatinya tidak hanya sebatas kemampuan siswa dalam menghitung, namun lebih kepada pemahaman ilmu matematika dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Menurutnya, ada dua faktor yang mempengaruhi tingkat literasi siswa, yakni internal dan eksternal. Yang dimaksud dengan faktor internal adalah minat dari sang anak itu sendiri.

Sementara faktor eksternal adalah kemampuan guru dalam memberikan pemahaman dan motivasi anak untuk mempelajari matematika, serta faktor lingkungan. Faktor ini juga disebut penting untuk meningkatkan literasi matematikan pada anak.

"Tujuan anak itu bukan hanya bagaimana tahu rumus, tapi bagaimana berinteraksi dengan rumus dan materi itu, dan secara tidak langsung bisa mendapatkan manfaatnya," ungkap Ade, dalam jumpa pers virtual EMC 2020, Selasa (18/8).

Dikatakan, salah satu penyebab rendahnya literasi matematika adalah kesalahan paradigma dalam pembelajaran. Dimana orientasi utama pendidikan adalah nilai.

"Untuk itu penting bagi guru untuk bisa memfasilitasi anak-anak agar terpacu lebih dalam untuk memacu kemampuan matematika," jelasnya.

Guna berkontribusi meningkatkan literasi matematika pada anak, Eduversal menyelenggarakan EMC 2020, yang akan dilakukan secara online. "Kita ingin berkontribusi dalam meningkatkan literasi matematika pada anak," imbuhnya.

Diharapkan, kompetisi tersebut dapat diikuti oleh siswa-siswa dari seluruh Indonesia. Pendaftaran EMC dapat diakses di situs http://edumath.id/ mulai tanggal 18 Agustus-10 November 2020. Ajang EMC akan berlangsung pada tanggal 14 November 2020 dan pemenangnya akan diumumkan pada 21 November 2020.

Selain itu, sistem babak penyisihan (offline) untuk tahun ini ditiadakan karena pandemi Covid-19. Sebagai gantinya peserta akan berkompetisi langsung secara online dalam satu babak.

Dijelaskan, ada tujuh kategoti dalam kompetisi tersebut. "Harapannya seluruh siswa dari seluruh Indonesia bisa berpartisipasi. Dengan online ini kita bisa membuka akses seluasnya bagi anak-anak Indonesia bersaing secara nasional," ungkapnya.

Editor: Maya

Tags

Terkini

X