JAKARTA, suaramerdeka.com - Aksi mengirim surat ke Kapolri yang dilakukan Irdam XIII Merdeka, Manado, Brigjen Junior Tumilaar, mendapat sorotan dari politisi PDIP, TB Hasanuddin.
Menurut Hasanuddin, aksi Brigjen Junior Tumilaar itu bisa memantik konflik antara Polri dan TNI.
Hasanuddin mengimbau, bahwa persoalan yang dipikirkan Brigjen Junior Tumilaar terkait pembelaan warga miskin ditangkap Polresta Manado, bisa diselesaikan melalui koordinasi antar lembaga.
Baca Juga: Era Digital Makin Berkembang Pesat, Gus Jazil: Santri Harus Melek Teknologi
Hasanuddin berharap, jangan sampai ada kesan bahwa antara kedua lembaga tidak akur.
"Situasi di atas sesungguhnya tidak boleh terjadi. Ini masalah koordinasi saja. Saya sarankan perlu ada kordinasi yang intens dan lebih terbuka (sesuai aturan perundang-undangan yang ada). Jangan ada kesan kedua lembaga ini saling bersaing dan tak pernah akur," kata Hasanuddin, seperti yang dikutip suaramerdeka.com dari galamedia.pikiran-rakyat.com, minggu, 10 Oktober 2021.
Ia menyebut, Indonesia adalah negara hukum dan siapapun yang melakukan pelanggaran harus segera ditindak tanpa keraguan.
Baca Juga: Wamenag: Berfikir Secara Moderat dan Dinamis Menjadi Kekuatan Islam
Namun perlu mengikuti prosedurnya, tinggal penyidik koordinasi dengan Denpom setempat.
Selanjutnya dilakukan penyidikan bersama.
Hasanuddin menyarankan, agar Kapolda dan Denpom setempat segera memediasi konflik tersebut.
Artikel ini telah dimuat di galamedia.pikiran-rakyat.com dengan judul: Perwira Tinggi TNI Jemput Tahanan Polres, Politisi PDIP Sayangkan Sang Jenderal Layangkan Surat ke Kapolri
Artikel Terkait
Usai Mengirim Surat ke Kapolri, Brigjen Junior Tumilaar Dicopot dari Jabatan Irdam
Brigjen Junior Tumilaar Tidak Ada Niat Mencari Sensasi: Hati Nurani Bersih untuk Membantu Rakyat