BANDUNG, suaramerdeka.com - Pesawat CN235-220 Flying Test Bed (FTB) PTDI melakukan uji terbang dari Bandung ke Jakarta berbahan bakar bioavtur J2.4 yang baru saja dikembangkan.
Hasilnya, menggembirakan. Kinerja bioavtur yang termasuk proyek strategis nasional itu tak kalah dengan yang dihasilkan avtur fosil.
Penerbangan di antara kedua kota itu dilakukan pada Rabu 6 Oktober 2021. Pesawat khusus untuk pengujian itu terbang sebanyak dua kali, pergi pulang dengan bahan tersebut.
Selama 45 menit, pesawat mengudara setelah take off dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Mereka terbang untuk menghadiri seremoni keberhasilan penggunaan bioavtur tersebut. Take off dari Bandung pukul 07.15, dan mendarat di tujuan sekitar Pukul 08.00.
Baca Juga: Menpora: PON Harus Jadi Ajang 'Talent Scouting' atau Pencaarian Bakat Atlet
Sedangkan saat kembali selepas seremoni, mereka terbang pada tengah hari.
"Tak ada masalah, tak ada anomali. Semua engine parameter juga normal, selama block time kita 45 menit itu. Take off sampai landing tak ada masalah. Demikian pula saat ferry dari Cengkareng ke Bandung, flightime-nya sama, normal," kata pilot Captain Adi Budi.
Pesawat melakukan penerbangan dengan ketinggian jelajah hingga 10.000 - 16.000 kaki.
Artikel Terkait
PT DI Terbangkan CN-235 Flying Testbed
PT DI Konversi Tiga CN-235 Malaysia Jadi Versi Patroli Maritim
Pesawat CN-235 Tiba di Dakkar, Simbol Peningkatan Kerja Sama RI-Senegal
CN-235 FTB Ground Test, Penggunaan Bioavtur Pesawat Mulai Dijajal