BATANG,suaramerdeka.com - Bupati Batang Wihaji mengatakan, ada beberapa perusahaan pengolahan kayu di wilayahnya terancam tutup karena dampak wabah Korona. Hal itu akibat dihentikannya sementara impor bahan baku material dan ekspor ke Tiongkok.
"Beberapa perusahaan sudah laporan ke saya, karena ada pembatasan bahkan dihentikan sementara impor bahan baku material dan ekspor ke Tiongkok. Terutama perusahaan pengolahan kayu furniture seperti, plywood dan lainnya," ujar Bupati Wihaji di kantornya, Jum'at (13/3).
Wihaji berharap pembatasan dan pemberhentian sementara itu tidak berlangsung lama. Karena produksinya terus, tapi barang menumpuk, sehingga mempengaruhi perputaran keuangan pemilik perusahaan
“Semoga saja wabah covid-19 segera bisa cepat mereda dan selesai, karena berpengaruh sekali dengan perekonomian di Indonesia bahkan Kabupaten Batang. Kalau produksi pengolahan kayu, impor bahan baku atau ekspor dihentikan akan menggangu finansial perusahaan, berdampak pula pada para pekerja kayu, bisa dihentikan. Dengan demikian, warga Batang yang bekerja di bidang tersebut, akan kehilangan mata pencahariannya,"sebut Bupati.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindagkop) Kabupaten Batang Subiyanto menambahkan, jumlah perusahaan pengolahan kayu yang produksinya di ekspor ke Tiongkok cukup banyak, yakni sekitar 10 perusahaan.