JAKARTA, suaramerdeka.com - Indonesia berhasil mencapai 100 juta dosis sejak 31 Agustus dan mendapat pujian dari Bank Dunia.
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga mengatakan keberhasilan capaian vaksinasi yang menembus 100 juta dosis merupakan kerja sama banyak pihak.
Menurut Bank Dunia, pencapaian 100 juta vaksin menjadi tonggak penting bagi Indonesia yang menjadi salah satu negara yang paling terdampak Covid-19.
Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 270 juta menjadi salah satu dari tujuh negara yang telah mencapai vaksinasi 100 juta dosis.
"Bank Dunia menyoroti kekuatan kemitraan Indonesia dalam kerja sama untuk mencapai target vaksinasi Covid-19," katanya, Senin, 20 September 2021.
Baca Juga: Napoleon Buat Surat Terbuka, Akui Tak Menyesal Menganiaya Muhammad Kece
Airlangga menambahkan selain kerja sama, pencapaian vaksinasi juga disebut karena kesadaran masyarakat Indonesia yang tinggi. Capaian vaksinasi ini merupakan kombinasi total dosis pertama, kedua, serta booster yang sudah disuntikkan ke masyarakat.
Serta perluasan target untuk usia 12-17 tahun dan hasilnya, capaian vaksinasi meningkat 10 kali lipat sejak capaian pada pertengahan Mei lalu.
Namun, Airlangga juga menegaskan, vaksinasi hanya menjadi salah satu upaya penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Pemerintah juga menekankan agar vaksinasi Covid-19 dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan (prokes).
“Dalam penanganan Covid-19, Indonesia juga menekankan disiplin protokol kesehatan (prokes) yang ketat, terutama dalam menggunakan masker,” tutur Airlangga.
Airlangga menambahkan, selain menekan kasus Covid-19, pemerintah Indonesia juga berupaya menjaga roda perekonomian tetap di jalur positif. Hal ini untuk memastikan masyarakat Indonesia bukan hanya aman dari terjangan pandemi, tetapi juga terjaga dari sisi kelangsungan perekonomian mereka.
Artikel Terkait
Amankan Dosis Vaksin Covid-19, Indonesia Siap Bekerja Sama dengan Negara dan Pihak Manapun
Ada yang Ngotot Upayakan Vaksin Booster, Menkes Budi: Ini Egois, Tidak Etis!
Vaksinolog: Boleh Upayakan Vaksin Booster Kalau Kekebalan Kelompok sudah Tercapai