JAKARTA, suaramerdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menanggapi kasus penembakan terhadap pimpinan Majelis Indonesia Timur (MIT), Ali Kalora.
Menurut Mahfud MD, Ali Kalora terbukti pernah menyembelih banyak warga di Sulawesi Tengah.
Sehingga, tambah Mahfud MD, aksi Ali Kalora itu menjadikannya sebagai buron.
Baca Juga: Peradi Pemalang Luncurkan Pusat Bantuan Hukum Gratis
Hingga akhirnya Ali Kalora dan anak buahnya tewas ditembak Densus AT/88.
"Setelah buron hampir setahun, hr ini ditembak mati oleh Densus AT/88," kata Mahfud MD, seperti yang dikutip suaramerdeka.com dari pikiran-rakyat.com, senin, 20 September 2021.
Ali Kalora tewas bersama Ikrima, anak buahnya.
Baca Juga: Muhammad Kece Dianiaya Saat di Ruang Isolasi, Ini Pelakunya
Ikrima tewas usai baku tembak dengan Satgas Madago Raya.
Mahfud MD menambahkan, masih ada aktivis MIT yang belum ditangkap.
Yaitu Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Muklas, Suhardin alias Hasan Pranata, dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang.
Mereka ini berstatus DPO.
Artikel ini telah dimuat di pikiran-rakyat.com dengan judul: Pimpinan MIT Tewas Ditembak Mati, Mahfud MD Minta Masyarakat Tenang
Artikel Terkait
Mahfud MD Mengaku Tidak Pernah Lapor Presiden Terkait Adanya Obat Covid-19 Hasil Bertapa 40 Hari
Indonesia Marak Korupsi, Mahfud MD: Tidak Mudah Diatasi
Perkembangan Teknologi Tantangan Utama bagi Pers, Mahfud MD: Kompetensi Jurnalis Harus Ditingkatkan
Mahfud MD Minta Para Obligor dan Debitur Kooperatif: Jika Mangkir Dimaknai Melanggar Hukum
Kasus Perusakan Masjid Ahmadiyah, Mahfud MD: Semua Harus Menahan Diri