Operasi Katarak di KMN EyeCare Gunakan Metode Fakoemulsifikasi

- Senin, 9 Desember 2019 | 08:53 WIB
Dari kanan ke kiri, dokter spesialis mata KMN EyeCare Dr. Rien Widyasari, SpM, General Manager KMN EyeCare Jakarta Selatan Dr. Yuni Astuti, MARS, dan Head of Business Development Division KMN EyeCare Sandro H. Simanjuntak. (suaramerdeka.com/Dok)
Dari kanan ke kiri, dokter spesialis mata KMN EyeCare Dr. Rien Widyasari, SpM, General Manager KMN EyeCare Jakarta Selatan Dr. Yuni Astuti, MARS, dan Head of Business Development Division KMN EyeCare Sandro H. Simanjuntak. (suaramerdeka.com/Dok)

JAKARTA, suaramerdeka.com - Saat ini, katarak menjadi penyebab utama kebutaan dan gangguan penglihatan yang terjadi di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan bahwa jumlah penderita katarak di Indonesia mencapai 2,4 juta orang. Jumlah tersebut, terus bertambah satu persen setiap tahunnya.

Selain itu, data survei Kebutaan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) 2014-2016 menunjukkan angka kebutaan di Indonesia mencapai tiga persen.

Menurut dokter spesialis mata KMN EyeCare Dr. Rien Widyasari, katarak adalah kekeruhan yang terjadi pada lensa mata manusia yang diakibatkan proses degenerasi (aging process). "Katarak menjadi penyebab utama kebutaan di Indonesia dan tidak hanya terjadi pada orang tua, tetapi juga dialami oleh anak-anak," ujarnya.

Dr. Rien menjelaskan bahwa penyebab lainnya juga bisa terjadi karena radiasi sinar ultraviolet, diabetes, merokok, obesitas, hipertensi, hingga faktor keturunan. "Oleh karena itu, jika tingkat kataraknya sudah memasuki grade yang tinggi maka solusinya adalah operasi," tuturnya.

Operasi Katarak Tak Perlu Takut

Kebanyakan orang memang masih memiliki rasa ketakutan terhadap prosedur yang berkaitan dengan pembedahan. Padahal, operasi Katarak sebenarnya sudah tidak seperti dulu lagi dan tidak perlu ditakuti. Jadi, meski takut, operasi katarak merupakan tindakan yang tidak dapat dihindari oleh para penderita penyakit mata ini.

"Bila seseorang menderita katarak, tindakan satu-satunya untuk menanggulanginya adalah operasi. Itu saja satu-satunya solusi. Obat ataupun vitamin apapun tidak akan membantu," terangnya.

Sementara General Manager KMN EyeCare Jakarta Selatan, Dr. Yuni Astuti, MARS menjelaskan bahwa prosedur keamanan operasi katarak sudah seharusnya dipastikan dari sebelum pasien masuk ke ruang operasi. Menurut Yuni, setiap pasien katarak diharuskan untuk menjalani sederetan pemeriksaan komprehensif sebelum menjalani operasi.

"Selama proses operasi, keadaan umum pasien dipantau oleh dokter spesialis anestesi, sehingga pasien akan selalu merasa nyaman saat proses operasi berjalan," ungkap Dr. Yuni.

Selain tentunya, keselamatan pasien akan lebih terjaga. Kemudian, pemeriksaan komprehensif di awal, KMN EyeCare juga di dukung dengan teknologi canggih. Dimana operasi katarak di KMN EyeCare menggunakan metode fakoemulsifikasi dengan alat mutakhir bernama Centurion keluaran Alcon Laboratories dari Amerika Serikat.

"Dalam operasi Katarak yang menggunakan alat ini, sayatan yang dibuat jadi teramat kecil. Sehingga proses penyembuhan pasien lebih aman dan cepat," terangnya.

Dr. Yuni mengatakan bahwa KMN EyeCare hanya menggunakan lensa tanam berkualitas tinggi untuk menggantikan lensa yang mengeruh (katarak) yang “diambil”. Lensa tanam yang digunakan di KMN EyeCare adalah produk dari Alcon, USA yang tentunya akan memberikan kualitas penglihatan yang baik setelah operasi.

"Lensa tanam ini dilengkapi dengan perlindungan terhadap sinar ultra violet. Itulah yang dirasakan para pasien dalam menjalani operasi Katarak di KMN EyeCare," tukasnya.

Banyak public figure mengakui bahwa pelayanan KMN EyeCare dari awal datang hingga pasca operasi sangat-sangat memuaskan. Operasi Katarak yang dijalani pun tidak berlangsung lama dan sangat nyaman karena tidak ada suntikan di mata, tidak ada jahitan dan mata tidak perlu ditutup setelah operasi.

Halaman:

Editor: Rosikhan

Tags

Terkini

X