Stop Pencurian, Ratusan Usaha Tambang Mesti Berbenah

- Jumat, 16 Agustus 2019 | 10:36 WIB
SERAHKAN PENGHARGAAN: Kepala Dinas ESDM Jateng Sujarwanto Dwiatmoko menyerahkan penghargaan pada Direktur Produksi PT Semen Gresik Joko Sulistiyanto di Hotel Ibis Semarang. (suaramerdeka.com / Hanung Soekendro)
SERAHKAN PENGHARGAAN: Kepala Dinas ESDM Jateng Sujarwanto Dwiatmoko menyerahkan penghargaan pada Direktur Produksi PT Semen Gresik Joko Sulistiyanto di Hotel Ibis Semarang. (suaramerdeka.com / Hanung Soekendro)

SEMARANG, suaramerdeka.com - Kurang lebih ada 300 usaha tambang yang beroperasi di Jawa Tegah. Dari pembinaan dan pengawasan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jateng, sebagian besar pada passing grade 5,5. Artinya, masih cukup banyak usaha tambang yang mesti membenahi empat aspek utama (legalitas, teknis, kesehatan, lingkungan).

Dalam penilaian, Dinas ESDM menetapkan passing grade 7 pada tahun ini. Mereka yang lolos memperoleh penghargaan dan menjadi role model bagi usaha tambang lainnya.

Kepala Dinas ESDM Jateng Sujarwanto Dwiatmoko menjelaskan aspek legalitas meliputi perizinan administrasi, kepatuhan bayar pajak, batas tambang. Aspek teknis meliputi pelaksanaan penambangan dan perawatan lingkungannya. Aspek kesehatan meliputi keselamatan dan lingkungan. Sementara aspek lingkungan mencakup perencanaan reklamasi usaha tambang kedepannya akan dikelola seperti apa.

Ini bukan lomba. Semua usaha tambang kami lakukan pembinaan dan pengawasan dan tahun ini menetapkan passing grade 7. Tahun depan akan terus ditingkatkan agar semakin baik. Karena jika usaha tambang itu sesuai dnegan regulasi, maka tak akan merusak, kata Sujarwanto usai  penyerahan penghargaan Desa Mandiri Energi dan Hemat Energi Air di Hotel Ibis Semarang, Kamis (15/8).

Dinas ESDM dan kepolisian terus melakukan pencegahan pencurian bahan galian. Sujarwanto tak mau menyebut mereka sebagai tambang ilegal lantaran kenyataanya pencuri. Pada tahun 2017 ada 200 kasus pencurian bahan galian C di lahan seluas 484,55 hektare dan tahun 2018 ada 169 kasus dengan luas 489,5 hektare.

Semetara pada semester pertama 2019, ESDM Jateng menyetop 63 aktivitas pencurian bahan galian. Dari 63 aktivitas yang disetop tersebut tersebar di 29 kabupaten dan telah mengeruk bahan galian di wilayah seluas 73,48 hektare. "Selain tambang, Dinas juga melakukan penilaian pada upaya pelestarian energi. Di sekolahan, pemerintahan, industri dalam penggunaan energi (air dan listrik) harus betul-betul efisien," katanya.

Menurutnya, di Jateng kapasitas listrik mencapai 6.700 MW dan penggunaan berkisar 4 ribuan MW. Namun yang harus diingat adalah dalam memperoduksinya diperlukan batubara dan bensin. Sementara untuk penggunaan air juga mesti hemat karena air tanah bisa diperbarui tapi membutuhkan waktu yang lama.

Editor: Andika

Tags

Terkini

X