MATARAM, suaramerdeka.com - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Mataram memaksimalkan pengawasan terhadap jajanan anak sekolah. Interventsi terhadap pengawasan jajanan anak sekolah ini dilakukan di 839 sekolah di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Seperti dilansir RRI, Kepala BBPOM Mataram Nengah Suarningsih menyebutkan, tahun 2019 ini, terdapat sekitar 100 sekolah yang dilakukan intervensi di masing – masing kabupaten, Sabtu (22/6).
“Jumlah sekolah ini lebih besar dibandingkan dengan tahun – tahun sebelumnya,” ujarnya.
Menurut Nengah Suarningsih, disetiap sekolah terdapat tiga orang komunitas yang diberdayakan dalam melakukan pengawasan terhadap jajanan anak sekolah.
Artinya di setiap kabupaten melakukan pertemuan terhadap 340 orang peserta dalam memaksimalkan pengetahuan untuk mewujudkan jajanan anak sekolah yang sehat.
Nengah Suarningsih mengungkapkan, para pelajar terlebih sekolah dasar harus benar – benar mendapatkan asupan pangan yang aman, bermutu dan bergizi untuk tumbuh kembangnya.
Indikasi jajanan anak sekolah yang tidak higienis dan diperjualbelikan beredar di lingkungan sekolah.
“Produk jajanan anak sekolah yang tidak sehat dan beredar terdapat sekitar 5 persen sehingga dibutuhkan pengawasan yang memadai,” pungkasnya.
“Terlebih penyajian jajanan sekolah ini belum memenuhi standar sehingga pedagang yang ada baik didalam sekolah dan lingkungan sekolah menjadi bagian dilakukan pembinaan,” tutupnya.