JAKARTA, suaramerdeka.com – Angka kasus kanker serviks di Indonesia terbilang cukup tinggi.
Pemerintah terus memberikan kampanye dan sosialisasi terkait kanker serviks di Indonesia dan langkah-langkah preventif untuk menanggulanginya.
Dua jenis kasus kanker yang paling banyak ditemukan di Indonesia adalah kanker payudara dan kanker serviks.
Baca Juga: Alih Profesi, Begini Cara Inge Anugrah Mencari Nafkah Pasca Digugat Cerai Ari Wibowo
Berdasarkan data Riskesdas, kanker di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan dari 1,4 per 1000 penduduk di tahun 2013 menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018.
Kasusnya paling banyak ditemukan di provinsi DI Yogyakarta, yakni 4,86 per 1000 penduduk, diikuti Sumatera Barat 2,47 per 1000 penduduk.
Bahkan, pada tahun 2020, Global Burden Of Cancer Study (Globocan) menyebutkan total kasus kanker di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 396.914, dengan angka kematian sebesar 234.511.
Transformasi sistem kesehatan di Indonesia salah satunya memprioritaskan Layanan Kanker.
Kementerian Kesehatan (
Vaksin HPV ini diberikan kepada anak perempuan kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar (SD) di 34 Provinsi di Indonesia.
Selain itu, Kemenkes juga mengupayakan langkah lain dengan menyiapkan program percontohan untuk pemeriksaan kanker serviks menggunakan metode HPV DNA Test.
Baca Juga: 9 Kontroversi Series The Idol, Dibintangi Lily-Rose Depp, The Weeknd Hingga Jennie BLACKPINK
Metode HPV DNA Test telah dilakukan di Provinsi DKI Jakarta sebagai tahap permulaan, dan akan meluas ke wilayah lainnya.
Artikel Terkait
5 Buah Ajaib Ini Bantu Cegah Kanker Serviks, Ada di Mana-Mana dan Mudah Dikonsumsi
Proses Produksi Vaksin Pencegah Kanker Serviks Terus Dimatangkan, Kesiapan Bio Farma Dipantau
Kanker Serviks Mengancam Nyawa, Ini 3 Cara Sederhana untuk Pencegahan
Cegah Kanker Serviks, Disediakan Vaksin HPV Gratis di Seluruh Indonesia, Ini Cara Pemberiannya