Yoyok Sukawi Minta Pemerintah Ikut Tanggung Jawab Usai Piala Dunia U20 Batal Digelar

SEMARANG, suaramerdeka.com - Ajang sepakbola Piala Dunia U20 batal digelar di Indonesia. Menanggapi hal itu, anggota komisi X DPR RI, Yoyok Sukawi mengaku sangat kecewa dengan keputusan berat tersebut.

"Pertama tentu bukan cuma kecewa lagi. Saya juga terpukul dan sangat sedih. Sampai nggak ada yang bisa dikatakan," kata Yoyok Sukawi, Kamis 30 Maret 2023.

Menurutnya Piala Dunia U20 2023 ini sudah dipersiapkan jauh-jauh hari.

Baca Juga: Intip Trik Agar Anakan Tanaman Aglonema Cepat Besar, Ikuti Langkah Berikut Ini...

"Saya pelaku sepak bola, saya juga anggota DPR Komisi X yang membidangi olahraga. World Cup ini kan sudah kami persiapkan jauh-jauh hari dari 2019, dan itu nggak main-main sudah menghabiskan banyak uang dan tenaga, pikiran, luar biasa," tambahnya.

Yoyok Sukawi lalu menjelaskan kegagalan ini tidak hanya terpusat pada narasi penolakan Israel.

Namun berdasarkan surat dari FIFA yang dia pahami, masalahnya berasal dari berbagai sebab.

Baca Juga: The Stories Season 2: Balada Cerita Ramadhan 2023 Kembali Hadir, Tayang di Empat Radio

"Kalau dilihat dari suratnya. Pengumuman resminya itu intinya Indonesia itu belum siap. Dinilai tidak bisa menjamin kemananan, situasi politiknya masih begini. Dan infranstrukturnya begini dan begini. Kalau narasi soal Israel itu juga menurut saya merupakan salah satu faktor. Tapi faktor lain juga saling mempengaruhi karena dianggap gagal," paparnya.

Yoyok Sukawi melanjutkan untuk di Jawa Tengah sebetulnya venue Stadion Manahan Solo sudah siap.

"Kesiapan di Stadion Manahan menurut Yoyok sudah 80% meskipun masih ada beberapa kekurangan yang sebetulnya bisa diperbaiki," terangnya.

Baca Juga: Pantas, Tanaman Aglonema Kerdil Terus, Rupanya Ini Penyebabnya...

Lebih lanjut, Yoyok meminta Pemerintah harus bertanggungjawab dan tidak lagi mencari kambing hitam.

"Bertanggung jawabnya apa, banyak banget. Satu, nanti kalau Indonesia itu dihukum FIFA, itu efeknya akan banyak sekali bagi sepakbola. Nah pemerintah harus tanggung jawab. Jangan cuma nyari kambing hitam. Contoh begitu dihukum FIFA Timnas Indonesia tidak bisa berlaga di luar negeri. Gimana itu nasib anak-anak itu," ungkapnya.

Kedua andaikan dihukum FIFA tidak boleh menggelar kompetisi, Pemerintah harus memperhatikan bagaimana itu nasib pelaku sepak bola.