Japelidi dan Konjen Kedubes AS Surabaya Ajak Pemilih Muda Perangi Disinformasi di Tahun Pemilu

SALATIGA,suaramerdeka.com- Menjelang Pemilu 2024 diprediksi akan terjadi banjir informasi.

Tidak hanya informasi yang mencerahkan, namun juga menyesatkan dan berpotensi memecah belah bangsa.

Hal itu seperti hoaks politik yang semakin mudah disebarluaskan melalui media digital.

Baca Juga: Ramalan Weton 26 Maret 2023, Minggu Legi, Cocok Jadi Pedagang, Rezeki Selalu Datang

Gen Z, sebagai pengguna media digital yang aktif dan berjumlah besar pada Pemilu 2024 menempati peran sentral.

Mereka tak hanya sebagai pemilih pemula yang suaranya mendominasi, tapi juga sebagai pengawal demokrasi.

Karenanya, literasi digital bagi mereka perlu ditingkatkan agar terbangun resiliensi dan partisipasi dalam menciptakan suasana digital yang nyaman selama tahun politik.

Baca Juga: Panser Biru Luncurkan Mobil Ambulance dan Mobil Jenazah, Pemkot Semarang Beri Apresiasi

Untuk itu Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) bersama Konsulat Jendral Kedutaan Besar Amerika Serikat Surabaya, merespons. 

Mereka menyelenggarakan workshop bertajuk “Building Youth Resilience and Participant during The Political Year” di Kampus FTI Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Sabtu 25 Maret 2023.

Ni Made Ras Amanda, project manager menjelaskan, acara ini digagas karena disinformasi atau hoaks menjelang pemilu di internet cukup tinggi.

Baca Juga: Jangan Letakkan Tanaman Aglonema, Sirih Gading, Kuping Gajah di Tempat yang Sama, Posisi Menentukan Rezeki

Untuk itu perlu mengajak pemilih muda agar kritis, cerdas, dan tangguh memerangi disinformasi.

“Untuk itu, program ini mengusung tagline Yang Muda, Yang Cerdas Memilih," jelasnya.