BANDUNG, suaramerdeka.com - Selama Ramadhan, tak jarang banyak warga yang menunggu waktu berbuka puasa alias ngabuburit di sekitar rel kereta api (KA).
Kegiatan itu dianggap PT KAI Daop 2 Bandung membahayakan, sehingga warga diminta tak menggunakan ruang atau rel KA tersebut untuk ngabuburit.
"Kami melarang masyarakat beraktivitas apa pun di jalur KA, karena selain membahayakan diri, kegiatan tersebut juga dapat mengganggu perjalanan KA,” tandas Executive Vice President PT KAI Daop 2 Bandung, Joko Widagdo, Sabtu 25 Maret 2023.
Tak hanya anak-anak, kegiatan yang kerap dilakukan pada sore hari itu juga diikuti orang dewasa.
Mereka berkumpul di area terbuka yang bisa diakses secara mudah itu.
Padahal sudah jelas, tegas Joko Widagdo, hal tersebut sangat berbahaya.
Pada momen ngabuburit tersebut, banyak masyarakat yang bermain atau bahkan berjualan di area jalur KA.
Dalam pengamatannya, tak jarang ada pula yang menaruh benda asing atau memindahkan batu balas ke atas rel yang berpotensi merusak prasarana KA.
Lebih dari itu, bisa saja tindakan menaruh benda asing di atas rel itu bisa pula mengakibatkan kereta anjlok.
Selain itu, aksi vandalisme tak jarang terjadi dari kegiatan kumpul-kumpul di pinggir rel tersebut.
Di antaranya, melempar batu yang tentu saja sangat membahayakan keselamatan perjalanan, termasuk para pelanggan yang menaiki KA yang melintas.
Diingatkan Joko Widagdo, ada konsekuensi hukum terhadap aktivitas di sekitar jalur KA.
Artikel Terkait
Kereta Api Mini Jadi Hiburan Dugderan, Aloon Aloon Masjid Agung Kauman Semarang Selalu Ramai Pengunjung.
Pasundan dan Ciremai Pagi Jadi Kereta Api Tambahan Lebaran dari Bandung, Tiket Sudah Dilepas
Kemenhub Buka Program Mudik Gratis 2023 dengan Moda Transportasi Kereta Api, Pahami Syarat Pendaftarannya!
Gercep, Ada Diskon Tiket Kereta Api Mudik Lebaran Murah 2023 dan Flash Sale dari KAI, Kuota dan Waktu Terbatas
PT. Kereta Api Indonesia Siap Menyambut Mudik LebaranDenga Program Access Ramadhan 2023