Motif Ekonomi jadi Alasan RD Anak Lilis Karlina Jualan Narkoba

- Rabu, 15 Maret 2023 | 17:35 WIB
Anak Lilis Karlina ditangkap polisi diduga jadi pengguna dan pengedar narkoba (Tangkapan layar YouTube RCTI INFOTAINMENT dan IG/@liliskarlina22)
Anak Lilis Karlina ditangkap polisi diduga jadi pengguna dan pengedar narkoba (Tangkapan layar YouTube RCTI INFOTAINMENT dan IG/@liliskarlina22)

PURWAKARTA, suaramerdeka.com - Satnarkoba Polres Purwakarta menangkap anak dari pedangdut Lilis Karlina. RD yang masih berusia 15 tahun ditangkap usai diduga menjadi bandar narkoba.

"Iya benar RD adalah anak Lilis Karlina," kata Satnarkoba Polres Purwakarta pada Selasa (14/3).

RD ditangkap dengan barang bukti berupa 925 butir obat jenis Hexymer, 740 butir Tramadol dan 200 butir Trihexyphenidyl.

Baca Juga: Kejahatan Melibatkan Anak Dibawah Umur Meningkat, Ini yang Akan Dilakukan Polresta Magelang

Mencengangkan, RD nekat menjadi bandar narkoba karena motif ekonomi. Hal ini disampaikan oleh Kapolres Puwakarta AKBP Edwar Zulkarnain.

"Kemudian motif dia sebagai pengedar itu sebagai motif ekonomi karena dia mendapat keuntungan yang lumayan besar," ucap AKBP Edwar, Selasa (14/3), seperti dikutip dari Insertlive.

Keuntungan yang diperoleh RD dari menjual narkoba diketahui memang tak main-main.

RD bisa meraup keuntungan hingga Rp3 juta per hari dari menjual barang haram tersebut.

Baca Juga: Diduga Jadi Bandar Narkoba, Anak Pedangdut Lilis Karlina Berusia 15 Tahun Ditangkap Polisi

"Keterangan anak yang kita wawancara, minimal satu hari Rp700 ribu. Tapi rata-rata Rp1 juta sampai Rp2 juta per hari, pernah Rp3 juta per hari. Setiap hari ada perputaran uang," lanjut Edwar.

RD disebut dalam keadaan baik-baik saja saat ditahan polisi meski memiliki ketergantungan terhadap obat-obatan terlarang.

Diungkapkan Edwar, RD terlihat tidak stres atau tertekan, bahkan tersirat tidak ada penyesalan saat ditahan.

Baca Juga: Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah, Kontribusi Sektor Swasta Diperlukan

"Kalau untuk psikologis anak tentu yang bisa menjelaskan ahlinya, saya bisa beri keterangan secara kasatmata anak biasa saja. Kita tidak melihat reaksi berlebihan, shock, murung atau stres, tidak tertekan," ungkap AKBP Edwar.

"Kita diskusi, wawancara dengan anak, jawabannya datar seperti nggak ada penyesalan, tapi secara kata-kata dia menyatakan menyesal," sambungnya.

Halaman:

Editor: Edyna Ratna Nurmaya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X