Respons Kejadian Tanah Longsor di Natuna, Basarnas Kerahkan Tim ke Lokasi Bencana

- Selasa, 7 Maret 2023 | 10:36 WIB
Basarnas dan tim gabungan bersiap untuk menanggulangi bencana longsor di Natuna. (suaramerdeka.com / dok)
Basarnas dan tim gabungan bersiap untuk menanggulangi bencana longsor di Natuna. (suaramerdeka.com / dok)

NATUNA, suaramerdeka.com - Hujan deras yang mengguyur kawasan Pulau Serasan, Kabupaten Natuna pada Senin 6 Maret 2023 mengakibatkan tanah longsor.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Kepualauan Riau, Junainah menyebut perkiran data sementara korban jiwa akibat tanah longsor di Natuna terhitung 10 orang.

"Kondisi cuaca masih buruk, sinyal tidak ada, listrik mati," terangnya.

Baca Juga: Karir dan Keuangan Zodiak Aquarius, Gemini, Taurus, Virgo, Rabu 8 Maret 2023: Langkah Besar dan Siap Sukses

Merespon kejadian tanah longsor, Badan SAR Nasional (Basarnas) melalui Kantor SAR Natuna segera mengirimkan tim penolong.

Dikutip dari akun Instagram resmi Basarnas, @sar_nasional, tim penolong yang dikirim merupakan tim SAR gabungan, terdiri dari personel organik Basarnas, TNI/POLRI, BPBD, dan sukarelawan.

Kepala Kantor SAR Natuna, Abdul Rahman menyebut bahwa tim SAR gabungan ini telah dikirim menuju ke lokasi pada Senin 6 Maret dan langsung beroperasi.

Baca Juga: Malam Nisfu Syaban 2023 Jatuh di Tanggal Berapa? Simak Jadwal, Keutamaan dan Amalan yang Dikerjakan

"Kami telah mengirim sejumlah personel SAR gabungan untuk mendukung pencarian dan pertolongan dan evakuasi di Serasan," ungkap dia.

Tim SAR gabungan tersebut membawa sejumlah peralatan dukungan seperti alat penerangan, APD evakuasi, dan diangkut menggunakan kapal SAR KN.Sasikiran 245 dan RIB 03 Natuna.

Abdul Rahman yang juga berperan sebagai SMC (SAR Mission Coordinator) menyebut diperkirakan korban yang hilang sejumlah 50 orang.

Baca Juga: Kabar Ekonomi Hari Ini, 7 Maret 2023: Harga Emas di Pegadaian Mayoritas Stabil, Ukuran Besar Menurun

"Hingga pukul 17.30 (Senin 6 Maret 2023), jumlah korban yang berhasil dievakuasi sejumlah 15 korban jiwa," terangnya.

Lebih lanjut Abdul menambahkan kendala utama dalam operasi ini adalah masalah sinyal telekomunikasi yang terputus.

Hingga Selasa 7 Maret 2023, tim SAR gabungan masih terus berupaya melakukan evakuasi dan pencarian terhadap korban hilang.***

Halaman:

Editor: Andika Primasiwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X