Mahfud MD Perbolehkan Lakukan Kampanye Politik di Masjid dan Sekolah, Asalkan...

JAKARTA, suaramerdeka.com - Menko Polhukam Mahfud MD ungkap mengenai kampanye politik yang dilakukan di masjid dan sekolah.

Kedua tempat tersebut sering menjadi perdebatan saat menjelang pemilu 2024.

Mahfud menjelaskan mengenai banyaknya pertanyaan dari masyarakat, perihal bolehkah kampanye politik di masjid dan sekolah?

Dalam akun instagram pribadinya @mohmahfudmd, yang diunggah 1 Maret 2023, Mahfud menerangkan bahwa kampanye politik ada dua dan salah satunya diperbolehkan dilakukan di Masjid dan Sekolah.

Baca Juga: Tanaman Aglonema Nggak Bisa Tumbuh Subur, Sudah Diberi Pupuk, Rupanya Ini Kesalahannya...

"Politik itu ada dua Politik inspiratif (high politics) dan politik praktis (low politics)," terang Mahfud.

"Politik inspiratif boleh dilakukan di masjid dan kampus, sedang politik praktis tidak boleh dilakukan di masjid, sekolah atau kampus," tambahnya.

Mahfud pun menjelaskan alasan kampanye politik inspitatif boleh dilakukan di masjid dan sekolah karena merupakan dakwah wajib dan bisa dilakukan dimanapun.

Baca Juga: Mau Menjadikan Tanaman Aglonema Suksom Jaipong Beranak, Ikuti Langkah Berikut Ini

"Politik inspiratif adalah dakwah amar makruf nahi munkar, justru wajib dilakukan di masjid dan dimana pun," ujarnya.

Mahfud menjelaskan seperti apa kampanye politik inspiratif itu sehingga diperbolehkan dilakukan di masjid, sekolah dan kampus.

"Kampanye politik inspiratif itu misal: tegakkan hukum, jujurlah merebut dan mengelola kekuasaan, jaga lingkugan hidup, berantas korupsi, bangun kesejahteraan, bersatulah dalam keberagaman, toleranlah dalam hidup bersama," jelasnya.

Baca Juga: Aneh, Daun Tanaman Aglonema Semakin Berkurang, Begini Cara Mengatasinya...

Selain itu, Mahfud menegaskan bahwa politik praktis seperti kampanye agar memilih Partai tertentu atau pasangan calon tertentu maka tidak boleh dilakukan di Masjid, sekolah ataupun Kampus.

"Kampanye agar memilih partai A, memilih calon atau pasangan calon C, jangan pilih partai X, jangan dukung calon atau Paslon Y itu tidak boleh di Masjid, Sekolah atau Kampus," pungkasnya.