7 Warga Garut Meninggal Akibat KLB Difteri, Simak Tips Dokter dan Dinas Kesehatan untuk Mencegah Penyakit Ini

- Selasa, 28 Februari 2023 | 08:38 WIB
Ilustrasi; sakit difteri (Pexels/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi; sakit difteri (Pexels/Andrea Piacquadio)

SUARAMERDEKA.COM - Penyakit difteri merenggut 7 warga Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Akhir Februari 2023 ini.

Kasus positif juga bertambah menjadi 10 orang, 9 diantaranya masih dirawat secara intensif.

Informasi ini disampaikan oleh Sekretaris Dinkes Kab Garut, Leli Yuliani pada wartawan.

"Positif 10 orang, 9 dari Sukahurip satu dari Tarogong," ungkapnya.

Baca Juga: Swiss Open 2023: Indonesia Posisikan 4 Unggulan dari 17 Wakil yang Diterjunkan, Berikut Daftar Lengkapnya

Meski dirawat secara intensif, kondisi pasien berangsur membaik.

Atas kondisi ini, Pemdakab Garut menetapkan kasus difteri sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

"Sudah dinyatakan KLB, jadi saya sudah tandatangani bahwa difteri di Kabupaten Garut dinyatakan kejadian luar biasa," kata Bupati Garut, Rudy Gunawan di laman Jabarprov.

Dilansir dari YouTube Kata Dokter, difteri adalah infeksi bakteri pada hidung dan tenggorokan.

Baca Juga: Eko Patrio Memiliki Rumah yang Fantastis, Senilai 150 Milliar Rupiah, WC-nya Bisa Buka Nutup Sendiri

Penyakit ini ditandai dengan selaput tipis berwarna abu-abu yang melapisi tenggorokan dan amandel penderita.

"Difteri ini merupakan penyakit menular yang bisa mengancam nyawa," kata dr. Hekal Anshari, M.Biomed (AAM).

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphteriae.

Bakteri ini dapat menyebarkan racun yang dapat mengalir ke pembuluh darah yang dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai organ.

Baca Juga: Gaya Hidup Mewah Pejabat Disorot Usai Kasus Mario Menyeruak, Sosiolog UGM: Ini Seperti Fenomena Gunung Es

Halaman:

Editor: Wahyu Asyari Muntoha

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X