Moeldoko Ingin IKN Jadi Kawasan Layak Anak, Bebas Stunting dan Gizi Buruk

- Jumat, 24 Februari 2023 | 04:00 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko bertemu dengan perwakilan organisasi PBB yang berfokus pada isu anak-anak atau United Nations Children's Fund (UNICEF) Indonesia di Gedung Bina Graha Jakarta, Kamis (23/2/2023). Salah satu yang dibahas asah stunting dan gizi buruk. (SM/dok)
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko bertemu dengan perwakilan organisasi PBB yang berfokus pada isu anak-anak atau United Nations Children's Fund (UNICEF) Indonesia di Gedung Bina Graha Jakarta, Kamis (23/2/2023). Salah satu yang dibahas asah stunting dan gizi buruk. (SM/dok)

JAKARTA, suaramerdeka.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan visinya untuk menjadikan Ibukota Nusantara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, sebagai kota layak anak yang diakui oleh dunia. 

Dengan begitu, Ia juga berharap penanganan stunting dan gizi buruk pada anak harus masif digencarkan, utamanya dimulai dari kawasan sekitar IKN.

UNICEF perlu memikirkan penguatan IKN khususnya melakukan perluasan pendampingan kepada pemerintah daerah di sekitaran kawasan Kabupaten Penajam Paser Utara. Jangan sampai nanti ada gizi buruk dan stunting di sekitar IKN,” kata Moeldoko.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Aglonema, Lidah Mertua dan Wijaya Kusuma, Disebut Tanaman Pembawa Keberuntungan dan Rezeki

Hal ini Ia sampaikan dalam pertemuannya dengan perwakilan organisasi PBB yang berfokus pada isu anak-anak atau United Nations Children's Fund (UNICEF) Indonesia di Gedung Bina Graha Jakarta, Kamis (23/2/2023).

“Jadi sekarang kita sudah harus bekerja keras untuk mencapai target penurunan stunting seiring dengan target pembangunan IKN. Nanti harapannya, di tahun 2024 kita pindah ke IKN, sudah tidak ada lagi angka stunting dan gizi buruk,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Moeldoko berharap akan ada kampanye skala besar antara UNICEF dengan KSP, BKKBN, Kemenkes dan sejumlah kementerian terkait yang tujuannya menciptakan kesadaran di masyarakat bahwa masalah stunting ini adalah urusan yang serius. 

Baca Juga: Niat dan Cara Puasa Weton dalam Tradisi Jawa, Bisa Terhindar dari Hal Buruk dan Dapat Rezeki

Persoalan stunting, menurut Moeldoko, merupakan salah satu isu yang menjadi perhatian utama Presiden Joko Widodo.

Di awal pemerintahan Presiden Jokowi di tahun 2013, angka prevalensi stunting di Indonesia mencapai angka 37,2 persen. 

Kebijakan penurunan stunting presiden Jokowi menunjukkan hasil yang sangat baik dengan prevalensi stunting di tahun 2022 mencapai angka 21,6 persen.

Baca Juga: 5 Tanaman Keberuntungan yang Cocok Ditempatkan di Meja Kantor, Dipercaya Datangkan Rezeki dan Kesuksesan

Pemerintah pun optimis menargetkan prevalensi stunting di tahun 2024 turun menjadi sebesar 14 persen.

UNICEF sendiri telah berkonsultasi dengan KSP sejak tahun 2017 di isu-isu imunisasi, vaksinasi, serta berkolaborasi dalam gugus tugas percepatan penurunan stunting yang diketuai oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Halaman:

Editor: Hendra Setiawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X