JAKARTA, suaramerdeka.com - Gejala paling umum yang dialami seseorang saat terinfeksi Covid-19 atau Corona adalah kehilangan indera penciuman dan perasa.
Dilansir VUMC, sebanyak 80 persen orang yang positif Covid-19 mengeluh kehilangan indera penciuman dan perasa. Kebanyakan pasien mengira indera penciuman mereka bermasalah. Namun, indera penciuman dan perasa saling berhubungan. Sebab indera penciuman diperlukan saat mengecap rasa.
Justin Turner, direktur medis Smell and Taste Center di Pusat Medis Universitas Vanderbilt (VUMC), mengatakan tak jarang penderita Covid-19 kehilangan indera penciuman dan perasa sementara bahkan permanen.
Baca Juga: Waspadai Parosmia Gejala Baru Covid-19, Apa Itu?
Ia menambahkan, kehilangan indera penciuman dan perasa bisa menjadi alat skrining pertama infeksi Covid-19.
"Data yang kami miliki sejauh ini menunjukkan, kehilangan indera penciuman dan perasa dapat menjadi gejala pertama atau bahkan gejala satu-satunya," jelas Justin.
Baca Juga: Awas, Banyak Kasus Positif Covid-19 Tanpa Gejala
Baca Juga: Kenali 9 Gejala Covid-19 yang Sering Diabaikan
Baca Juga: Malaise Jadi Salah Satu Gejala Covid-19, Ini Penjelasannya
Lalu, apa sebenarnya yang menyebabkan penderita Covid-19 kehilangan indera penciuman dan perasa? Profesor otolaringologi spesialis bedah kepala dan leher ini mengatakan penyebab utama kehilangan indera penciuman adalah virus.
"Kami yakin penyebab utama kehilangan indera penciuman adalah virus yang menyebabkan radang di dalam hidung dan hilangnya penciuman," ungkpanya.
Sementara itu, Dr. Nina Saphiro, ahli bedah kepala dan leher anak Sekolah Medis UCLA, mengungkapkan, kehilangan masalah sensorik ini membahayakan
"Bila kamu mengalami kebocoran gas, kamu belum tentu bisa mencium baunya. Dan jika orang kehilangan nafsu makan karena rasa makanan seperti karton bahkan daging busuk, mereka mungkin akan kekurangan vitamin," ujar Nina dilansir dari NBC News.
Risiko dari gejala kehilangan indera penciuman dan perasa pada Covid-19 lainnya adalah depresi.