Sering Didiskriminasi dan Diintimidasi, Warga Wadas Lapor dan Minta Perlindungan Bupati

- Senin, 30 Agustus 2021 | 15:59 WIB
Warga Desa Wadas, Kecamatan Bener menemui Bupati Purworejo RH Agus Bastian di Rumah Dinas Bupati Purworejo. Mereka meminta perlindungan kepada Bupati karena sering dikriminasi dan diintimidasi. (suaramerdeka.com/aris himawan)
Warga Desa Wadas, Kecamatan Bener menemui Bupati Purworejo RH Agus Bastian di Rumah Dinas Bupati Purworejo. Mereka meminta perlindungan kepada Bupati karena sering dikriminasi dan diintimidasi. (suaramerdeka.com/aris himawan)

PURWOREJO, suaramerdeka.com - Puluhan warga Desa Wadas, Kecamatan Bener mendatangi Rumah Dinas Bupati Purworejo. Mereka melaporkan dan meminta perlindungan kepada Bupati karena sering didiskriminasi dan diintimidasi.

Mereka adalah warga Wadas yang setuju dengan penambangan batuan quarry untuk digunakan sebagai material pembangunan Bendung Bener.

Sedangkan yang mengintimidasi dan kriminasi adalah warga yang tidak setuju adanya penambangan tersebut.

Warga ini diterima langsung oleh Bupati Purworejo RH Agus Bastian bersama perwakilan Polres Purworejo, Kodim 0708 Purworejo, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Purworejo dan Balai Besar Wilayah Serayu Opak (BBWSO).

Baca Juga: Berkas Perkara Dugaan Korupsi Bank Jogja Dilimpahkan ke Pengadilan

Mereka diterima di Ruang Pringgitan Rumah Dinas Bupati Purworejo, Senin, 30 Agustus 2021.

Salah satu warga, Sabar menyampaikan, kedatangan mereka ini adalah untuk mengadu kepada Bupati terkait permasalahan yang ada di Desa Wadas.

Pihaknya merasa warga yang pro penambangan selama ini kurang mendapat perhatian.

Warga yang pro penambangan butuh perlindungan dari intimidasi pihak warga yang kontra penambangan, harus ada yang berani menyatakan diri untuk melindungi warga pro.

Baca Juga: PTM Hari Pertama, Anak-anak Diedukasi soal Covid-19 dan Terapkan Prokes

"Dulu saya termasuk warga yang kontra, tapi setelah mendapat berita ini adalah PSN (Proyek Strategis Nasional) saat ini saya pro terhadap penambangan, kami warga pro mengadu, situasi di Wadas sudah tidak manusiawi," ungkapnya.

Dikatakan, dalam proses pengukuran tanah warga pro penambangan, seringkali warga pro mendapat intimidasi, ancaman serta hadangan dari warga kontra.

Bahkan, saat ini warga pro juga sudah ada yang melaporkan warga kontra ke pihak kepolisian dengan adanya ancaman pembunuhan.

"Pengukuran selalu mendapat penghadangan sehingga menghambat proses, kami warga pro menginginkan jaminan keamanan dilapangan terutama saat ada proses pengukuran tanah atau kegiatan yang berhubungan dengan penambangan ini," katanya.

Baca Juga: Pantau PTM Hari Pertama, Dinas Pendidikan Diminta Tak Sembrono

Halaman:

Editor: Rosikhan Anwar

Tags

Terkini

X