Bawa Sajam, Warga Magelang Ditangkap di Jogja

- Selasa, 9 April 2019 | 13:28 WIB
KAMPAK: Kapolsek Gondomanan Kompol I Nengah Lotama dan anak buahnya menunjukkan barang bukti kampak dan pisau yang dibawa tersangka saat jumpa pers di Mapolsek Gondomanan, Selasa (9/4). (Foto suaramerdeka.com/Gading Persada)
KAMPAK: Kapolsek Gondomanan Kompol I Nengah Lotama dan anak buahnya menunjukkan barang bukti kampak dan pisau yang dibawa tersangka saat jumpa pers di Mapolsek Gondomanan, Selasa (9/4). (Foto suaramerdeka.com/Gading Persada)

YOGYAKARTA, suaramerdeka. com - Nasib sial dialami warga Magelang berinisial YKK  yang harus berurusan dengan polisi di Jogja karena kedapatan membawa senjata tajam (sajam). Polisi pun juga menyangkakan kepada pria yang juga berjualan pakaian secara online itu dengan dugaan upaya perampasan.

"Saat itu YKK sudah kami tahan karena kedapatan membawa pisau dapur dan juga kampak kecil. Sementara rekannya kami lepaskan," tutur Kapolsek Gondomanan Kompol I Nengah Lotama di ruang kerjanya, Selasa (9/4).

Peristiwa yang dilakukan YKK dan akhirnya dijerat dengan Undang Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 itu bermula ketika dia dan rekannya bernama Banu juga warga Magelang datang ke Jogja berboncengan sepeda motor pada Sabtu (6/4) malam. Dari pengakuannya, YKK mengajak rekannya untuk menemaninya menagih hutang di Bantul.

"Dari pengakuan tersangka, setelah minum miras dia mengajak rekannya itu ke Jogja untuk menagih utang. Rupanya tersangka juga membawa pisau dapur yang diselipkan di pinggang dan kapak kecil yang dimasukkannya ke dalam tas selempang," tutur Lotama.

Setibanya di Jogja, tepatnya di Jalan Taman Siswa, tersangka dan rekannya bertemu dengan tiga mahasiswa bernama Pandu Ari Pratama, Agil Fajar Akbar dan Sigit Wijayanto yang mengendarai dua sepeda motor. Salah satu diantara mereka membawa kamera DSLR.

"Saat berpapasan itu tersangka mendekati ketiga mahasiswa dan bertanya hai bawa apa kamu. Karena ketakutan ketiga mahasiswa tadi langsung melarikan diri menuju pusat keramaian," ungkapnya.

Mengetahui ketiga korban lari, YKK pun mengejarnya. Hingga akhirnya pengejaran berhenti di kawasan titik nol kilometer.

"Meski masih pagi tapi saat itu di titik nol sudah ramai karena hari Minggu (7/4). Di sana, tanpa diduga sepeda motor tersangka terjatuh saat ingin berhenti. Nah, kesempatan itu digunakan ketiga mahasiswa tadi untuk meneriaki tersangka maling sekaligus meminta bantuan," jelasnya.

Teriakan ini pun mengundang perhatian orang-orang di sekitarnya dan langsung mengeroyok tersangka dan rekannya.

"Sebelum dimassa, tersangka sempat mengeluarkan pisau yang diselipkan ke pinggangnya. Hal ini menambah kemarahan warga dan mengeroyoknya. Untung ada polisi yang berpatroli dan langsung mengamankan tersangka dan rekannya ke kantor polisi," tutur dia.

Selain tersangka, polisi mengamankan barang bukti yakni pisau dapur sepanjang 35 cm, satu kampak kecil panjang 30 cm dan sepeda motor matik.

"Ini masih kami kembangkan kenapa tersangka membawa sajam. Apakah mau berkelahi atau memang untuk menagih hutang," tandas dia. (Gading Persada)
 

Editor: Maya

Tags

Terkini

X