CILACAP, suaramerdeka.com - Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah Kembali melepasliarkan sebanyak 206 tukik (anak penyu) kembali ke habitatnya.
Kegiatan Pelepasliaran ini merupakan kegiatan yang secara rutin dilakukan oleh Pertamina dengan Kelompok konservasi Nagaraja.
Pelepasliaran yang dilaksanakan dengan protokol Covid-19 kali ini turut dihadiri BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Jawa Tengah dan berlokasi di Pantai Sodong, Desa Karangbenda, Kecamatan Adipala, Cilacap pada Senin (23/8).
Program konservasi penyu ini merupakan bentuk kolaborasi antara unit-unit operasi Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah yaitu Fuel Terminal Maos, Fuel Terminal Lomanis dan Integrated Terminal Cilacap, serta bekerja sama dengan Kelompok Konservasi Nagaraja.
Baca Juga: 99,3 Persen Tunggakan Intensif Tenaga Kesehatan Telah Dibayarkan, 0,7 Persen Segera Diselesaikan
Adapun jenis penyu yang dikonservasi melalui program ini adalah spesies penyu lekang (Lepidochelys Olivaceae).
Hingga saat ini penyu merupakan salah satu satwa langka dan dilindungi (tertuang dalam Undang-undang No.5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya).
Selain itu, International Union for Conservation of Nature mengkategorikan penyu sebagai Red List of Threatened Species.
Kepala BKSDA Jawa tengah, Darmanto melalui keterangan persnya mengungkapkan bahwa Penyu Lekang merupakan salah satu satwa dilindungi di Indonesia sehingga pelepasliaran tukik penyu lekang ke habitatnya diharapkan bisa melestarikan populasi penyu di alam.
Baca Juga: Arisan Online Bodong Rugikan Ratusan Warga di Tiga Daerah, Polda Jateng Buru Pelaku
Artikel Terkait
Konservasi Penyu di Kalibuntu, Buat Penangkaran Hingga Patroli Telur
Jelajah Pesisir Selatan, Corp 4×4 Adventure Promosikan Potensi Penangkaran Penyu Kalibuntu
Sumur Eksplorasi West Penyu Simpan Cadangan Gas, Pertamina Siapkan Perhitungan Sumber Daya