“Umpama bantuan beras ini, ternyata ada 1.000 hektare lahan dari petani yang dibina. Maka berasnya dikelola sejak produksi sampai hasil akhir dibagikan. Ada juga pengalengan daging makanan, itu bagus sekali. Maka kita kerja sama untuk ke depan, potensi apa yang bisa dikembangkan. Nanti Baznas saya minta ikut terlibat,” kata Ganjar.
Sementara itu, Ketua Yayasan Dompet Dhuafa, Nasyith Majidi mengatakan, bantuan yang diberikan itu bersumber dari donasi masyarakat. Bantuan ini diharapkan bisa diterima dan dibagikan pada yang berhak”.
“Kami turut ucapkan terima kasih untuk Audy, Kitabisa.com Matahari Departement Store hingga ILUNI UI serta donatur lainnya, media massa hingga stakeholder yang sudah mendukung program ini. Kami terus membuka bantuan dari berbagai donatur maupun stakeholder lainnya untuk sama-sama berupaya menanggulangi pandemi Covid-19 di Indonesia,” tandas Nasyith Majidi.
Di sisi lain sejumlah produk dalam paket bantuan itu, Dompet Dhuafa mengoptimalkan para pemberdayaan lokal untuk mengolah dan memproduksi produk tersebut.
Baca Juga: Lima Difabel Desa Kedungpuji Divaksin Dosis Pertama, Polsek Gombong Ikut Mengawal
Jadi bisa saling membantu menggerakan ekonomi pemberdayaan lokal yang terdampak pandemi Covid-19.
Selama pandemi Covid-19 sejumlah respon layanan hingga program telah bergulir di Jawa Tengah. Layanan respon Covid-19 seperti oksigen, swab test, APD, sembako, tunjangan belajar, wifi gratis di Kelurahan seperti di Solo, Wonogiri, Semarang, Pekalongan hingga Brebes, sterilisasi fasilitas umum, suplemen, paket gizi bagi tenaga kesehatan.
Artikel Terkait
Dubes Austria Jajaki Kerja Sama dengan Pemprov Jateng Mulai dari Pendidikan, UMKM Hingga Seni
Rekrutmen CASN Pemprov Jateng Dimulai, Kepala BKD: Jangan Percaya Calo
Masih Banyak Kendala, Pemprov Jateng Diminta Tak Lengah Urus Ketersediaan Oksigen
Pemprov Jateng Siapkan Vaksin Ketiga bagi Nakes
Pemprov Jateng Dorong ASN Jajan Produk UMKM Melalui Layanan GoShop