YOGYAKARTA, suaramerdeka.com - Masyarakat harus terimakasih, kepada mantan Presiden ke 4 Indonesia KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur atas keberaniannya menghilangkan segala bentuk diskriminasi. Apa yang dilakukan ini, merupakan bentuk seorang pimpinan dalam mengayomi rakyatnya.
''Bagi kami itu sangat luar biasa. Hal itu menunjukkan bahwa Gus Dur punya jiwa besar dan sangat memahami nilai-nilai dari keberagaman,'' kata Direktur PT Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat disela-sela menyaksikan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PNTY) di Kampung Ketandan, Yogyakarta, kemarin.
Menurut Bos PT Sido Muncul, perbedaan itulah yang justru membuat Indonesia kaya dan indah. Oleh karena itu, semua pihak harus bisa menjaga agar Indonesia bisa hidup lebih tentram, aman dan nyaman.
''Perbedaan-perbedaan itulah yang justru membuat kita kaya,'' tambah Irwan Hidayat.
Apa yang dilakukan Gus Dur ini, lanjut dia, perlu disyukuri oleh seluruh elemen bangsa tanpa kecuali. Semangat keberagaman dan hidup saling menghargai harus terus digelorakan. Hidup 'tepo sliro' dan saling menghargai keberagaman dalam kemajemukan suku bangsa, adalah sesuatu yang patut dilaksanakan dalam berkehidupan di masyarakat.
Menurut Irwan, perayaan Tahun Baru Imlek 2019 dan PBTY 2019 menjadi hal yang tidak terpisahkan dari budaya Indonesia secara keseluruhan. Dengan menjaga keberagaman yang dimiliknya, hal ini akan menjadi salah satu tolak ukur pencapaian kemajuan Indonesia dari segi toleransi dan kebersamaan
Alasan itulah, ia selalu mendukung perayaan Imlek yang diselenggarakan oleh warga Tionghoa Yogyakarta. Tidak hanya itu, hari-hari besar keagamaan lainnya Irwan Hidayat juga selalu mendukung dan turut merayakan.
''Tapi bukan hanya Imlek saja, hari-hari besar keagamaan lainnya, saya juga ikut merayakan. Baik Idul Fitri, Natal dan lainnya. Semangat yang terkandung di dalamnya yang saya rayakan,'' ujar Irwan.
Irwan, melihat bahwa saat ini masyarakat sudah banyak yang bersifat toleran dan cinta terhadap kebudayaan nasional. Dengan maraknya budaya-budaya lokal yang diangkat akhir-akhir ini, misalnya batik, musik tradisional, dan karya anak bangsa lain, menjadikan sikap dan keteguhan mewarisi keberagaman tumbuh di masyarakat.
Oleh karena itu, sebagai rasa terimakasih dan penghargaan kepada Gus Dur tahun depan ingin mengajak putri Yenny Wahid hadir dalam acara PBTY. ''Tahun depan saya akan coba ajak Mbak Yenny untuk hadir ke dalam acara ini,'' katanya.
''Saya tahu bahwa keluarga almarhum juga sangat mewarisi pemikiran dan semangat dari Gus Dur. Semoga Mbak Yenny bisa hadir dalam acara ini,'' janji Irwan Hidayat menghadirkan salah satu putri Gus Dur.
Keterlibatan Sido Muncul di PBTY sendiri, sudah awal kegiatan ini digelar.
''Kebetulan kami pernah tinggal di Kampung Ketandan ini, jujur saja saya sangat terkesan dengan kerukunan masyarakat Yogyakarta,'' katanya.