Bisnis Cetak Foto Masih Potensial

- Jumat, 15 Februari 2019 | 15:15 WIB
Ratusan peserta foto bersama usai mengikuti workshop Tren Photo Business di Limaran Sporty Bar Grand Artos Hotel Magelang bersama Yuki Photo Magelang dan Fujifilm Indonesia. (suaramerdeka.com/Asef Amani)
Ratusan peserta foto bersama usai mengikuti workshop Tren Photo Business di Limaran Sporty Bar Grand Artos Hotel Magelang bersama Yuki Photo Magelang dan Fujifilm Indonesia. (suaramerdeka.com/Asef Amani)

MAGELANG, suaramerdeka.com – Di era serba digital, dunia percetakan foto hampir tidak lagi dilirik masyarakat. Namun, di tengah kondisi demikian, masih tersimpan potensi bisnis yang menggiurkan, yakni cetak foto album momen pernikahan.

Hal itu disadari Pemilik Yuki Photo Magelang, Agus Nugroho. Selaku pebisnis cetak foto, ia mengatakan, orang saat ini mudah sekali mengabadikan momen dengan jepretan foto baik dengan kamera handphone, poket, maupun profesional.

“Tapi, kebanyakan mereka hanya jepret saja. Urusan mencetaknya ke media kertas hanya sepersekiannya saja. Namun, kami melihat masih banyak yang mencetaknya,” ujarnya dalam workshop Tren Photo Business di Limaran Sporty Bar Grand Artos Hotel Magelang, Jumat (15/2).

Dia menuturkan, cetak foto album pernikahan menjadi salah satu ladang bisnis yang masih potensial. Selain disimpan dalam bentuk digital, pelanggan pun kerap mencetak foto momen pernikahan dalam bentuk album yang didesain menarik.

“Konsumen suka mencetak foto, karena memegang kerta dibanding foto yang ada di ponsel terasa lebih mantap foto cetak. Sekaligus foto cetak itu untuk menghindari file foto lama hilang, sehingga sejarah yang dibuat akan tetap terekam,” katanya.

Klik di sini untuk penawaran kamera dengan harga termurah 

Melihat potensi itu, ia pun belum lama ini menghadirkan mesin baru pencetak foto bernama Noritsu 3801 dengan keunggulan produksi hingga 12R. Mesin ini produk dari Fujifilm, sehingga dalam kegiatan workshop ini digandeng Fujifilm Indonesia sebagai pemateri.

“Kami ingin sekaligus mengenalkan mesin baru ini ke masyarakat. Utamanya para fotografer yang bergelut di bidang wedding maupun secara umum. Hal ini tidak lepas dari pelanggan kami mayoritas adalah fotografer,” ungkapnya.

Sementara itu, General Manager Fujifilm Indonesia, Josef mengutarakan, materi workshop ini terkait tren bisnis foto dan bisnis foto pernikahan. Tidak kurang dari 200 orang turut dalam workshop ini dengan tujuan meningkatkan kemampuan peserta.

“Di acara ini, selain berbagi ilmu seputar bisnis foto, juga kami mengajak para fotografer untuk kembali membudayakan mencetak foto. Sebab, jaman sekarang orang setiap hari hanya jepret saja, sedangkan untuk mencetaknya hanya sepersekian persennya saja. Rasionya sangat kecil,” jelasnya.

Menurutnya, mencetak foto memiliki kelebihan momen yang didapat ketika pemotretan tidak akan hilang begitu saja atau rusak. Otomatis, sejarah pun akan tetap terekam dalam bentuk cetak bermediakan kertas.

“Sebetulnya, bisnis foto itu tidak turun, tapi berubah bentuk. Kita meyakini, bisnis foto akan terus naik ke depannya. Kami harap para fotografer ini juga dapat meningkat skillnya dan bisa menghasilkan uang lebih banyak lagi dari bisnis foto ini,” paparnya. 

Editor: Adib Auliawan

Tags

Terkini

X