Muhammadiyah: Bencana Hidro-meteorologis Sudah Tahap Darurat

- Sabtu, 22 Desember 2018 | 19:40 WIB
Ilustrasi / Istimewa
Ilustrasi / Istimewa

SLEMAN, suaramerdeka.com - Bencana alam khususnya hidro-meteorologis yang kerap melanda sejumlah wilayah di Indonesia, mendorong organisasi Muhammadiyah untuk mengambil sikap. Ketua Majelis Lingkungan Hidup (MLH) PP Muhammadiyah, Ahmad Sarwadi  menilai bencana hidro-meteorologis seperti banjir, tanah longsor, dan kekeringan merupakan akibat langsung dari deforestasi dan degradasi lahan serta dipicu oleh perubahan iklim.

"Kami mendorong pemerintah dan seluruh jajarannya untuk berani menyatakan krisis hidro-meteorologis saat ini merupakan permasalahan serius, dan sudah dalam kondisi darurat. Karena itu perlu tindakan penyelesaian darurat dengan melibatkan semua pemangku kepentingan," kata Ahmad dalam jumpa pers refleksi akhir tahun di Universitas  Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Sabtu (22/12).

Muhammadiyah menyadari bahwa bencana yang terjadi adalah akibat dari perbuatan manusia sehingga permasalahan lingkungan bukan semata persoalan teknis. Oleh sebab itu diperlukan langkah pendekatan serba cakup, dimulai dengan merubah cara pandang masyarakat tentang alam lingkungan.

"Butuh revolusi moral. Perubahan ini bukan hanya orang per orang melainkan menjadi sebuah gerakan masyarakat dan seluruh komponen bangsa," tegasnya.

Selain itu, MLH juga menyoroti tentang keberadaan sampah yang telah menjadi bencana lingkungan sehingga perlu adanya regulasi ketat. Keseluruhan terdapat 5 poin pernyataan sikap MLH yang selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan diteruskan ke pimpinan pusat.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati sepakat bahwa bencana hidro-meterologis kini cenderung meningkat bahkan terjadi perubahan iklim global dan seismisitas. Jejaring dengan Muhammadiyah ini dipandangnya sebagai upaya positif untuk meneruskan informasi. Mengingat, Muhammadiyah memiliki lebih dari 3 juta relawan dan sekitar 2.000 orang diantaranya sudah terlatih.

"Kami siap mendukung dalam bentuk materi atau training of trainer agar bisa disebarkan. Jika kami bekerja sendiri, hasilnya tidak akan efektif sehingga butuh kepanjangan tangan yang bisa langsung merasuk ke masyarakat," katanya.

Editor: Adib Auliawan

Tags

Terkini

X