KUDUS, suaramerdeka.com - Sahabat Lestari bersama Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) dan Millenial Goes Pink (MGP) mengadakan Training for Trainer (ToT) ibu SADARI (perikSA payuDAra sendiRI). Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak dan melatih peserta melakukan deteksi dini secara mandiri terhadap gejala kanker payudara dan sekaligus bisa melatih orang di lingkungan sekitarnya dalam melakukan SADARI karena mayoritas kanker payudara baru terdeteksi ketika sudah mencapai stadium lanjut sehingga tidak mudah disembuhkan.
Sebagai pemateri hadir dr Herdina Sabrida dengan dibantu oleh Padmi dari Yayasan YKPI. Lebih dari 100 peserta hadir dari Kabupaten Demak, Kudus dan Jepara. Peserta yang hadir sebagian merupakan penderita dan survivor kanker payudara serta masyarakat umum. Mereka terlihat sangat antusias untuk mengikuti pelatihan ini dan bahkan banyak juga dari generasi milenial yang ikut.
Selain pengetahuan mengenai SADARI, peserta juga diajak praktek dan memperagakan secara langsung Gerakan SADARI yang dipandu oleh Padmi dari YKPI.
Pemateri dari YKPI dr Herdina mengatakan, kepada seluruh wanita untuk selalu rutin melakukan SADARI setiap bulan dan menjalankan pola hidup yang sehat. Semua itu akan memperkecil resiko terkena kanker payudara.
“Bahkan jika ada yang terkena pun akan lebih mudah disembuhkan karena telah terdeteksi lebih awal,” kata perempuan yang akrab disapa Dina saat ToT Sadari di Hotel Griptha Kudus, Minggu (16/12) kemarin.
Sahabat Lestari merupakan sebuah gerakan sosial yang diinisiasi dan dibina oleh Ibu Lestari Moerdijat yang juga sebagai calon legislatif (Caleg) DPR RI Dapil 2 Jawa Tengah dari Partai Nasdem. Seorang tokoh wanita yang sangat aktif dalam mendukung kampanye penanggulangan kanker payudara. Beliau juga sendiri juga merupakan seorang survivor kanker payudara.
Lestari Moerdijat dalam sambutannya yang dibacakan oleh Ikhwan Saefulloh sebagai koordinator Sahabat Lestari menyampaikan, agar dengan adanya pelatihan SADARI peserta bisa menjadi kader SADARI dan mengajarkan hasil pelatihan Gerakan SADARI teman dan lingkungan sekitar untuk mewujutkan indonesia bebas kanker payudara.
Maria Ulfa, seorang peserta dari Kudus sangat menyambut baik kegiatan ini, ia menyatakan, kegiatan SADARI ini sangat menarik dan penting bagi wanita karena mereka sebenarnya sering was-was terkena kanker payudara, akan tetapi kurang mempunyai pengetahuan bagaimana menghadapi dan melakukan deteksi dini.
“Setelah pelatihan ini kami siap bekerjasama dengan Sahabat Lestari untuk melakukan SADARI di lingkungan kami," tambah Maria Ulfa.
Kegiatan SADARI direncanakan akan dilakukan secara berkala oleh Sahabat Lestari dengan jangkauan yang lebih luas agar lebih banyak penderita kanker payudara yang terdeteksi lebih dini sehingga diharapkan bisa mempermudah penyembuhan dan sekaligus memperpanjang harapan hidup penderita.
Kegiatan SADARI ditutup dengan ikrar untuk menjadi kader SADARI dan sekaligus launching ambulance 24 jam sebanyak tiga unit yang bisa dipakai oleh masyarakat umum di Demak, Kudus dan Jepara.