SUARAMERDEKA.COM- Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng mencatat ekonomi Jawa Tengah tahun 2022 tumbuh positif sebesar 5,31 persen lebih tinggi dibanding 2021 yang hanya 3,33 persen.
Jawa Tengah pada tahun 2022 berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp1.560.899,02 miliar dan atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 mencapai Rp1.050.322,13 miliar.
Pertumbuhan tertinggi ini dari sisi produksi dicapai oleh lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 73,03 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran, kenaikan tertinggi dicatat oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa termasuk Ekspor Antar Daerah sebesar 10,48 persen.
Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Jawa Tengah Didik Nursetyohadi mengatakan, bila dibandingkan dengan periode yang sama 2021, ekonomi Jateng di Triwulan IV-2022 tumbuh sebesar 5,24 persen (yoy).
Pertumbuhan ini melambat dari capaian triwulan IV-2021 yang tumbuh sebesar 5,41 persen.
Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh hampir semua lapangan usaha, dengan pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Transportasi dan Perdagangan yang tumbuh sebesar 62,78 persen.
"Sementara dari sisi pengeluaran, komponen yang mengalami kenaikan paling tinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar 7,62 persen,'' kata Didik, Senin 6 Februari 2023.
Dibandingkan dengan Triwulan III-2022 (qtq), ekonomi Jawa Tengah pada Triwulan IV-2022 tumbuh sebesar 0,63 persen.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib yang tumbuh sebesar 8,64 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran, komponen yang mengalami kenaikan paling tinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar 65,75 persen.
Struktur PDRB Jawa Tengah menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku secara kumulatif sampai dengan Triwulan IV-2022 tidak menunjukkan perubahan berarti.
Artikel Terkait
Bukan Semarang yang Menjadi Kota Kualitas Hidup Manusia Terbaik di Jateng, IPM dari BPS Memilih Salatiga
Manjadi Produsen Data dan Penyusun Meta Data Teresponsif, BPS Beri Penghargaan Enam OPD di Kabupaten Semarang
Populasi Jumbo, Jateng Dianggap Rentan Alami Kemiskinan, Ini Alasannya
Transformasi Kebijakan KEK Terus Digulirkan, Berperan Penting Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi Wilayah