SEMARANG, suaramerdeka.com - Sebanyak 1.249 aduan terkait kekerasan seksual terjadi di Jawa Tengah hingga Desember tahun 2022.
Dari kasus yang dilaporkan, sebagian besar terjadi di lingkungan pendidikan, baik formal maupun non formal.
Urgensi ini mendorong untuk dilakukan penanganan serius, yang tidak hanya memangkas, tetapi juga membawa dampak yang transformatif.
Baca Juga: Pemkot Usulkan Pembangunan Rusun untuk Relokasi Warga Dinar Indah
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Heri Pudyatmoko menerangkan, maraknya kriminalitas seperti kekerasan seksual, harus ditangani dengan langkah yang strategis dan menyentuh hingga ke akar.
“Adanya aduan tersebut membuktikan bahwa kasus itu tidak pernah termitigasi dengan sepenuhnya. Itu artinya, selama ini, respon yang diberikan lebih banyak hanya dalam tataran melaksanakan ketentuan berdasarkan sistem yang sudah terbentuk, dan itu sumbernya dari lama,” jelasnya, Jumat 3 Februari 2023.
Heri mengatakan, keseriusan dalam penanganan juga harus bersifat transformatif. Di mana terdapat relevansi antara sistem yang digalakkan dengan kondisi yang saat ini terjadi.
Baca Juga: Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Apresiasi Atlet Bulu Tangkis Indonesia, Denny Cagur Tanggapi Ini
“Respon itu harus lebih strategis, yang mana terdapat dialektika antara peristiwa yang muncul dengan pisau penanganan yang digunakan. Ketajaman hukum ada, tidak dilihat dari seberapa berat hukuman yang dijatuhkan, tetapi sejauh mana hukum itu bisa memahami relevansi dengan akar permasalahannya,” terangnya.
Banyaknya kasus yang terjadi di lingkungan pendidikan menandakan bahwa ruang yang seharusnya menjadi tempat untuk menumbuhkan diri, justru menjadi ruang paling tidak aman yang dimiliki.
Seperti kasus yang baru-baru ini terjadi di Semarang, di mana seorang siswi SD dilecehkan oleh penjaga sekolahnya.
Baca Juga: Aldilla Jelita Diundang Tampil di Brownis, Ada Netizen Sebut Pengemis Banyak Acara
Dalam kasus lain di Batang, guru Ngaji melakukan pelecehan terhadap puluhan muridnya.
Menurut Heri, terjadinya kasus-kasus tersebut tidak terlepas dari bagaimana peran “pendidikan” berlangsung selama ini.
Mulai dari sistem yang berlaku, karakter pendidikan yang diberikan, kurikulum serta sirkulasi dan perubahan budaya dalam lingkungan sekolah.
Artikel Terkait
Puisi Rock - Pada Sebuah Meja
Dituding Iluminati, Jung Kook Muncul dan Tutupi Tatonya dengan Tato Baru
Dirumorkan Wamil Pertengahan Tahun Ini, Begini Klarifikasi Agensi Lee Do Hyun
Nunung Divonis Kanker Payudara, Selain Benjolan Kenali 4 Tanda Awal Kanker Payudara yang Jarang Disinggung
Boy William Mengaku Tak Akan Pindah Agama, Ayu Ting Ting Masih Mau Gak Ya??