WONOSOBO, suaramerdeka.com - Ribuan mahasiswa Universitas Sains Al-Quran (Unsiq) Jawa Tengah di Wonosobo dikenalkan konsep Islam Nusantara di GOR Drs Poejihardjo Komplek Kampus II Unsiq Jawa Tengah di Wonosobo, baru-baru ini. Pengenalan konsep Islam Nusantara diberikan pemateri KH M Yusuf Chudori bersamaan dengan Seminar Nasional Islam Nusantara bertajuk 'Konsepsi dan Aplikasi Islam Nusantara bagi Santri dan Mahasiswa.
Wakil Rektor III Unsiq Jawa Tengah di Wonosobo, Samsul Munir menyebutkan, moment seminar tersebut sejalan dengan akan dilakukannya momen Hari Santri Nasional (HSN) 2018. Kegiatan digelar Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir (HMPS IQTAF) Unsiq bekerja sama dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Wonosobo dengan diikuti sebanyak 1.100 peserta.
Peserta terdiri dari kalangan mahasiswa Unsiq, mahasiswa luar Unsiq, santri, pelajar, guru Ahlussunah Wal Jamaah (Aswaja), dosen, ulama serta Pengurus NU Wonosobo. "Ini memang sengaja digelar agar kapasitas santri dan mahasiswa meningkat dan sebagai bagian peringatan HSN yang jatuh pada tanggal 22 Oktober 2018. Karena saat ini masih banyak kesalahpahaman mengenai Islam Nusantara dan menyangka tidak sesuai Islam yang sebenarnya," ujar dia.
Menurut dia, pemahaman orang yang miss understanding terhadap Islam Nusantara, disangkanya Islam Nusantara itu Islam yang memakai segala sesuatu dari Nusantara. Setelah ditetapkannya HSN, saat itu juga ditetapkannya Islam Nusantara yang artinya musuh dari kelompok-kelompok sentimentil bertambah banyak. Sehingga banyak dicari kesalahan dan kritikan. "Namun yang terpenting adalah bagaimana bisa bersama untuk membangun kesadaran dan komitmen bagi hari santri dan Islam Nusantara," tutur dia.
Ketua Panitia Penyelenggara, M Anwar Musyaddad, berharap dengan digelarnya Seminar Islam Nusantara para santri dan mahasiswa benar-benar paham Islam Nusantara dengan sepaham-pahamnya. "Kami juga mengajak para santri dan mahasiswa untuk membentuk karakter dalam bingkai NU untuk masyarakat dunia," tutur dia.