REMBANG, suaramerdeka.com – Seratusan mahasiswa STAI Al-Anwar Sarang, mendapatkan pelatihan khusus menangkal berita hoaks yang kerap beredar melalui media sosial. Mereka dikenalkan sejumlah karakter khas dari berita hoaks.
Program pelatihan selama dua hari sejak Selasa (16/10) itu sebagai salah satu upaya mahasiswa agar berita hoaks tidak bisa masuk ke kalangan kampus. Sehingga, berbagai dampak buruk dari penyebaran berita hoaks bisa ditangkal sejak dini.
Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Asrof Sanid mengungkapkan, program menangkal hoaks merupakan bagian dari strategi kampus agar mahasiswa tidak menjadi sasaran penyebaran berita hoaks. Sasaran pelatihan adalah mahasiswa baru yang belum pernah mendapatkan materi.
“Peserta adalah LPM Garda Pena STAI Al-Anwar yang kegiatan di luar perkuliahan memang di bidang tulis-menulis. Kami ingin mahasiswa mengikuti perkembangan digitalisasi teknologi namun juga memiliki bekal membedakan mana berita yang benar dan mana yang hoaks,” terang dia.
Sementara itu, perwakilan mahasiswa semester V, Umi Muizah mengakui, pelatihan mengidentifikasi konten berita hoaks di kalangan kampus mutlak diperlukan. Selama ini, masih ada oknum mahasiswa yang mudah menjadi korban penyebaran berita hoaks.
“Pelatihan menangkal hoaks sangan penting untuk kalangan kampus dan mahasiswa. Dengan demikian, kalangan mahasiswa akan memiliki kapasitas menilai sebuah berita yang beredar benar atau hoaks. Sehingga, dapat memutuskan menyebarkannya atau tidak,” ujarnya.
Selain dilatih menangkal hoaks, mahasiswa STAI Al-Anwar juga dilatih singkat teknik menulis berita untuk media massa. Mereka juga dikenalkan tentang prosedur pemberitaan yang baik dan benar sesuai dengan kode etik jurnalistik.
