DPRD Jateng Dukung Peningkatan Partisipasi Perempuan dalam Pesta Demokrasi

- Kamis, 26 Januari 2023 | 13:10 WIB
Wakil Ketua DPRD Jateng, H Sukirman SS, menyampaikan pernyataan saat menjadi narasumber di gedung MWC NU Karanganyar, Kabupaten Pekalongan, belum lama ini.  (suaramerdeka.com / dok)
Wakil Ketua DPRD Jateng, H Sukirman SS, menyampaikan pernyataan saat menjadi narasumber di gedung MWC NU Karanganyar, Kabupaten Pekalongan, belum lama ini. (suaramerdeka.com / dok)

Pekalongan, suaramerdeka.com - Partisipasi perempuan Indonesia dalam Parlemen masih sangat rendah.

Menurut data dari World Bank (2019), negara Indonesia menduduki peringkat ke-7 se-Asia Tenggara untuk keterwakilan perempuan di parlemen.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Jateng H Sukirman saat kegiatan Penguatan Demokrasi Daerah tentang Partisipasi perempuan dalam Pesta Demokrasi di gedung MWC NU Karanganyar, Kabupaten Pekalongan, belum lama ini.

Baca Juga: Bharada E Ungkapkan Permintaan Maaf Kepada Tunangannya Saat Membacakan Pledoi di Persidangan

Sukirman menilai rendahnya angka keterwakilan perempuan di parlemen sedikit banyak berpengaruh terhadap isu kebijakan terkait kesetaraan gender dan belum mampu merespon masalah utama yang dihadapi oleh perempuan.

"Saat ini partisipasi perempuan Indonesia masih di bawah 30 persen. Pentingnya peningkatan partisipasi perempuan supaya pengambilan keputusan politik yang lebih akomodatif dan substansial.

Selain itu, menguatkan demokrasi yang senantiasa memberikan gagasan terkait perundang-undangan pro perempuan dan anak di ruang publik," jelasnya.

Baca Juga: Ada Berapa Hari Libur pada Februari 2023? Berikut Daftar Tanggal Merah Libur Nasional di Tahun 2023

Perlunya upaya untuk meningkatkan partisipasi perempuanya dalam parlemen melalui sebuah Rancangan Peraturan Presiden tentang Grand Design Peningkatan Keterwakilan perempuan.

"Upaya dan komitmen kuat dari pemerintah dalam terwujudnya kesejahteraan yang berkeadilan gender dengan terus mendorong tercapainya kuota 30 persen keterlibatan perempuan di parlemen serta mengikis ketimpangan gender dalam politik," ujarnya.

Tujuan dari Rancangan Perpres Grand Design tersebut dapat meningkatkan keterwakilan perempuan dalam partisipasi politiknya.

Baca Juga: Jarang Tahu, Bukan Hanya Jumat Kliwon yang Terkenal Angker, Selasa Juga? Simak Kisah di Baliknya

Peningkatan kualitas perempuan untuk berperan serta dalam pengambilan keputusan politik di parlemen guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan yang berkeadilan gender.

Sementara itu, Ketua Muslimat NU Kabupaten Pekalongan Hj. Sumarwati menambahkan bahwa Rancangan Perpres Grand Design tersebut menjadi kabar baik bagi para perempuan yang ingin berpartisipasi dalam dunia politik.

"Dengan adanya pembentukan dari Rancangan Perpres Grand Design Keterwakilan perempuan pada dunia politik di Indonesia dapat menjadi angin segar bagi seluruh perempuan yang ingin ikut berpartisipasi secara langsung mewakili aspirasi dari kaum perempuan," ungkapnya.***

Halaman:

Editor: Andika Primasiwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X