SEMARANG,suaramerdeka.com - Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, meminta isu SARA dalam Pemilu 2024 di Jateng harus dihentikan.
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) di 35 kota/ kabupaten, mesti melakukan mitigasi dan sosialisasi ke masyarakat, agar adanya isu-isu sensitif termasuk SARA tersebut dapat ditekan sejak dini.
Ditambahkan, masyarakat mesti terus diberikan pemahaman mengenai kampanye gelap yang menyesatkan, salah satunya, politik identitas dan isu SARA.
Baca Juga: 6 Filosofi Pohon Gayam yang Dalam Banget, Jadi Miris Kenapa Pohon Ini Diisukan Angker dan Mistis
Menurutnya, meski masyarakat sudah dewasa menanggapi isu politik, namun masih ada beberapa elemen masyarakat yang mudah terhasut, sehingga bisa timbul perpecahan.
“Kalau ada isu SARA, ini yang perlu kita cut (hentikan), perlu kita luruskan, jangan sampai isu itu muncul kita biarkan menjadi besar,” kata Gus Yasin.
Tak hanya itu, Wagub meyakini isu mengenai toleransi dapat menjadi muara dari upaya oknum-oknum saat berkampanye.
Oleh karenanya, Wagub mengajak agar setiap orang saling mengingatkan.
Masyarakat diimbau agar lebih memahami makna toleransi yang sesungguhnya.
Agar tidak muncul gesekan antarsesama.
''Politik identitas jangan sampai muncul di Pemilu atau tahapan Pemilu. Saya yakin muaranya itu pada isu toleransi. Sementara, toleransi itu tidak boleh kebablasan, harus ada remnya,'' tuturnya.
Lebih jauh, Gus Yasin mengimbau masyarakat agar memilih pemimpin yang sudah sesuai dengan keyakinan hati.
Artikel Terkait
Sebut Islam Sesat, Polrestabes Bandung Tetapkan AD Tersangka Kasus SARA
Unggahan di Medsos Diduga bernada SARA Dilaporkan ke Polda
Cyber Ansor Semarang: Dakwah Asyik Tanpa Membawa SARA
Sekjen DPP KNPI: Konten Berbau SARA, Persoalan Strategis dan Multidimensi
Sebar Konten Mengandung SARA, Puluhan Akun Medsos Diperingatkan
Advokat di Semarang Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus SARA, Mangkir Saat Diperiksa
Pelapor Pertanyakan Kejelasan Penanganan Perkara Ujaran Kebencian Berbau SARA