MTC Jateng: Kolaborasi Serius Kembangkan Wisata Religi Jawa Tengah, Karnaval Religi Jadi Event Perdana

- Selasa, 10 Januari 2023 | 20:00 WIB
Ketua MTC Jateng Kukrit Suryo Wicaksono berfoto bersama dengan para peserta FGD bertema Wisata Religi, Mengapa Tidak?, di Lantai 17 Menara Suara Merdeka, Jl Pandanaran 30 Semarang, Selasa (10/1/2023).                        (SM/Maulana M Fahmi)
Ketua MTC Jateng Kukrit Suryo Wicaksono berfoto bersama dengan para peserta FGD bertema Wisata Religi, Mengapa Tidak?, di Lantai 17 Menara Suara Merdeka, Jl Pandanaran 30 Semarang, Selasa (10/1/2023). (SM/Maulana M Fahmi)

SEMARANG,suaramerdeka.comMTC Jateng. Karnaval Religi menjadi event perdana yang akan digelar untuk mendukung pengembangan potensi wisata religi di Jawa Tengah.

Hal itu terungkap saat focus group discussion (FGD) bertema “Wisata Religi, Mengapa Tidak?”, di Lantai 17 Menara Suara Merdeka, Jl Pandanaran 30 Semarang, Selasa (10/1/2023).

Acara ini diselenggarakan Muslim Trade Center (MTC) Jateng bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jateng dan Suara Merdeka Network (SMN).

Baca Juga: Dongeng Anak Khatulistiwa : Bermain Petak Umpet (3 Habis) Ternyata Ini yang Membuat Orang Bati Marah

Hadir sebagai nara sumber, Ketua MTC Jateng Kukrit Suryo Wicaksono, Ketua Umum MUI Jateng Dr KH Ahmad Darodji, Wakil Ketua Depari Jateng Dr H Hasan Abdul Rozak, Inisiator Wisata Religi Jateng Dr KH Ahmad Izuddin, dan Tim Inisiator Wisata Religi H Muh Arifin.

Kemudian Wakil Ketua Umum Kadin Jateng Bidang Pariwisata dan Promosi Benita Eka Arijani, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Jateng Sugeng Sugiantoro, Ketua Yayasan Masjid Agung Semarang KH Khammad Maksum Ah.

Ketua BPD PHRI Jateng H Heru Isnawan, Kepala Disbudpar Kota Semarang Wing Wiyarso Poespojoedho, Direktur PT Kaisa Rossie Lily Widojani, Wakil Ketua MTC Jateng Joni Iszunaji, dan sebagai moderator Pemimpin Harian Suara Merdeka Triyanto Triwikromo.

Baca Juga: Ini Akibatnya Bila Berani Menebang Pohon Beringin, Kesurupan Sudah Biasa, Nomor 8 Kamu Tidak Akan Mau

Menurut Kukrit yang juga CEO SMN, karnaval menjadi media paling mudah untuk mengumpulkan massa, sehingga akan dapat membangkit semangat potensi wisata religi itu sendiri.

MTC akan bersinergi dengan PHRI, Kadin, Asita, dan stakeholder yang lain untuk menyelenggarakan karnaval religi. Karena event ini paling gampang mendatangkan orang,” katanya.

Menurutnya, meski di Semarang sudah ada night carnival, dugderan, dan lainnya, yang semuanya identik dengan temanya masing-masing. Seperti dugderan identik dengan menyambut bulan puasa.

“Karnaval religi sebagai semangat wisata religi. Dalam event ini orang datang untuk berwisata religi. Sehingga nanti kita persiapkan sesuatu yang berbeda dari sebelum-sebelumnya,” katanya.

Baca Juga: Tips Menggunakan Masker Wajah Buah Pepaya Hasilnya Glowing Maksimal, Digosok-gosok Dulu di Area Tertentu

Menurut Kukrit, wisata religi memiliki potensi yang sangat luar biasa. Hanya saja potensi itu belum digarap secara maksimal.

MTC bersama stakeholder lain berkumpul bertukar pikiran untuk membangkitkan potensi wisata religi di Jateng secara serius,” katanya.

Halaman:

Editor: Hendra Setiawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X