Waspada! 4 Persen Pangan di Jateng Mengandung Zat Pencemar, dari Perstisida hingga E-Coli

- Rabu, 4 Januari 2023 | 06:45 WIB
Ilustrasi pangan kandung zat pencemar, Pemprov Jateng  (SM/pixabay)
Ilustrasi pangan kandung zat pencemar, Pemprov Jateng (SM/pixabay)

SEMARANG,suaramerdeka.com – Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Jateng memperketat keamanan pangan segar asal tumbuhan (PSAT).

Selama kurun 2022, sebanyak 1.726 sampel diuji cepat, dan hasilnya 95,89 persen dinyatakan aman, sedangkan 4,11 persen pangan segar mengandung zat pencemar.

Kepala Dishanpan Jateng Dyah Lukisari mengatakan, pengujian cepat ditindaklanjuti dengan uji laboratorium.

Hasilnya, dari 200 sampel yang diuji, ada sembilan sampel komoditas buah dan sayur yang melebihi Batas Maksimal Residu (BMR), untuk kandungan pencemar pestisida Profenofos, Okratoksin, dan E-Coli.

Baca Juga: Dongeng Anak Khatulistiwa : Bermain Petak Umpet (2) Bersama Warak Hingga Tiba ke Sarang Orang Bati

Dyah mengatakan, dari hasil uji cepat dan laboratorium, tercatat pangan segar di Jateng masih aman dikonsumsi. Hanya, ia mewanti-wanti agar masyarakat tidak abai dengan protokol kebersihan, setelah membeli pangan seperti sayuran, ikan, daging, dan telur.

Dia menjelaskan, secara umum masih aman. Namun harus ada perlakuan kebersihan, setelah beli kubis upamanya, cuci bersih berulang kali.

Kalau beli bakso, teri nasi, cumi asin, dan tahu, sebisanya dicuci, direbus kemudian airnya dibuang.

''Itu bisa menghilangkan pencemar seperti formalin atau boraks yang mungkin terkandung,” paparnya, seusai memimpin rapat terkait kegiatan Otoritas Kompeten Keamanan Pangan (OKKPD), di ruang rapat Dishanpan Jateng.

Baca Juga: Tak Hanya Bikin Wajah Glowing, Ternyata ini Manfaat Masker Kecantikan Buah Pepaya bagi Kulit

Dyah merinci beberapa sampel yang terpapar zat pencemar, di antaranya bawang putih, bawang merah, jamur, gambas, selada, bunga kol, cabai rawit merah, wortel, kacang tanah, dan cabai merah keriting.

Selain itu, beberapa sampel ikan yang terindikasi tercemar formalin.

Di antaranya, ikan layang, teri nasi, teri besar, cumi asin, layur asin, japu dan sotong.

Beberapa sampel susu juga terindikasi residu antibiotik, adapula sampel daging ayam dan telur, yang terindikasi E-Coli dan salmonela.

Halaman:

Editor: Hendra Setiawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

PT SAMI Gelar Pemeriksaan dan Pengobatan Gratis

Jumat, 26 Mei 2023 | 11:45 WIB
X