SEMARANG, suaramerdeka.com - Jawa Tengah pada Desember 2022 kemarin, mengalami inflasi sebesar 0,47 persen.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal sebesar 0,61 persen, dan terendah adalah Kabupaten Kudus sebesar 0,40 persen.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga sebagian besar indeks kelompok makanan, minuman, dan tembakau kemudian disusul kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya.
Penyebab inflasi lainnya adalah kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran.
Ketua Tim Statistik BPS Jateng Arjuliwondo mengatakan penyebab utama terjadinya inflasi pada Desember 2022 adalah kenaikan harga beras, telur ayam ras, emas perhiasan, minyak goreng dan daging ayam ras.
Arjuliwondo menjelaskan, untuk di Kota Tegal penyebab inflasi adalah bawang merah dan bayam serta jeruk.
Baca Juga: Untung Segunung dari Ternak Ayam Kampung, Wajib Perhatikan Hal Penting Ini
Sedangkan penyumbang utama inflasi di Kabupaten Cilacap adalah beras, telur ayam ras, rokok kretek filter, emas perhiasan dan daging ayam ras.
Menurutnya, inflasi di Kota Semarang disebabkan naiknya harga beras dan telur ayam ras serta minyak goreng.
Sementara di Kabupaten Kudus inflasi disebabkan kenaikan harga telur ayam ras, beras, rokok kretek filter, tomat dan emas perhiasan.
Baca Juga: Waduhh Puas Makan Telur eh Kolesterol Naik Ngga Ada Ampun, Sebanyak Apa Sih Yang Dibolehin?
Dengan demikian, tingkat inflasi tahun kalender Desember 2022 sebesar 5,63 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2022 terhadap Desember 2021) sebesar 5,63 persen.
"Pada Desember 2022 terjadi inflasi sebesar 0,47 persen lebih rendah dibandingkan Desember 2021 yang mengalami inflasi sebesar 0,64 persen," kata Arjuliwondo, Senin 2 Januari 2023.
Lebih lanjut Arjuliwondo menjelaskan, pada Desember 2022 semua ibukota provinsi di Pulau Jawa mengalami inflasi.
Artikel Terkait
BPS Daftarkan Petugas Regsosek Dalam Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan
Bukan Semarang yang Menjadi Kota Kualitas Hidup Manusia Terbaik di Jateng, IPM dari BPS Memilih Salatiga
Manjadi Produsen Data dan Penyusun Meta Data Teresponsif, BPS Beri Penghargaan Enam OPD di Kabupaten Semarang
Meski Dihadapkan Risiko Peningkatan Inflasi, Perbaikan Ekonomi Jateng Berlanjut, Catat 2 Tren Positif