BANTUL, suaramerdeka.com - Siswa SMA Muhammadiyah 1 (MUHI) Yogyakarta yang tergabung dalam Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah Yogyakarta (IPM) pada Minggu sore (19/8), melepaskan 150 ekor penyu di Pantai Pelangi, Bantul. Pelepasan 150 ekor penyu ini sebagai upaya IPM untuk lebih peduli kepada lingkungan. Menurut Adia Dati Wardana selaku ketua IPM MUHI, kegiatan pelepasan penyu tersebut bertemakan “Save Them With Freedom”.
“Maksud dari tema yang kami pilih ini adalah agar kita lebih mencintai makhluk hidup dan mencintai lingkungan. Khususnya bagi kader IPM. Karena selama ini kegiatan yang sering dilakukan oleh IPM masih berfokus pada sumber daya manusia. Sehingga pada Muktamar IPM tahun 2017 digagaslah tiga aksi kreatif yakni ekologi, literasi, dan kemandirian pelajar,” ujarnya di sela-sela pelepasan.
Kegiatan pelepasan penyu tersebut, imbuh Adia, merupakan serangkaian kegiatan dari program kerja Pimpinan Ranting IPM MUHI yang disinergikan dengan gerakan dari Pimpinan Pusat IPM yaitu ekologi atau pelestarian lingkungan. “Pemilihan program pelepasan penyu ini kami dasari atas kesadaran dari akan pentingnya pelestarian penyu. Karena sebagaimana kita ketahui penyu merupakan salah satu hewan purba yang harus kita jaga, agar ekosistem dari kehidupan laut tetap terjaga," katanya.
Sementara itu, Sarwidi selaku pengelola dari Konservasi Pantai Pelangi didampingi Bapak Kamrihadi selaku sekretaris Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kretek Bantul menjelaskan bahwa dirinya memulai konservasi tersebut sejak tahun 2014. Basuki juga memberikan sosialisasi pada siswa MUHI akan pentingnya pelestarian penyu, cara pemeliharaan penyu dari penetasan sampai siap untuk dilepas ke lautan.
“Penyu merupakan hewan yang memiliki konsep hidup yang sangat hebat. Pertama dia adalah hewan yang sangat mandiri karena dia sudah ditinggal ibunya sebelum menjadi penyu. Setelah menetas dia merangkak sendiri menuju laut. Dan setelah dewasa dia dan akan bertelur, dia tahu tempat dimana dia dulu dilahirkan. Semoga kita bisa belajar dari seekor penyu,” jelas Sarwidi.
Selain itu Beliau juga berharap bahwa kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan bisa tetap tertanam. Bukan hanya saat menjadi pelajar atau mahasiswa saja tetapi ketika sudah menjadi pengusaha atau profesi lainnya tetap memiliki kesadaran yang besar terhadap pemeliharaan lingkungan.
“Pesan saya juga kepada semua agar tidak membuang sampah plastik ke sungai atau laut. Karena itu bisa mengganggu ekosistem yang ada di laut, seperti penyu yang harus selalu kita jaga dan lestarikan keberadaannya,” tegas Sarwidi.